SURABAYA, Tugujatim.id – Ikatan Jurnalis Televisi (IJTI) Surabaya mengecam unggahan video milik Bos Mafia Gedang, Royhan Ni’amillah yang dinilai melecehkan profesi wartawan.
Sebuah video berdurasi 34 detik yang diunggah melalui platform TikTok oleh akun @Masroyganteng yang merupakam milik Bos Mafia Gedang, Royhan Ni’amillah mendapatkan kecaman dari kalangan wartawan.
Video tersebut memperlihatkan cerita Roy sedang merasa risih karena kerap diikuti oleh wartawan. Tanpa banyak kata, ia lalu menyodorkan uang sejumlah Rp100 ribu kepada wartawan lalu menyuruhnya pergi.
Menanggapi hal tersebut, IJTI menyayangkan unggahan Roy karena dianggap menghina dan merendahkan profesi jurnalis. “Apapun alasannya konten sampah seperti ini tak patut diunggah di media sosial, apalagi menyerang institusi jurnalis,” kata Ketua IJTI Surabaya, Luqman Rozaq, dalam keterangan resminya, pada Jumat (12/5/2023).
Menurutnya, yang dilakukan oleh Roy dan kawan-kawannya merupakan tindakan intimidasi verbal terhadap pada jurnalis yang akan mengancam kebebasan pers.
“Kami sadar, perilaku sebagian jurnalis kita memang ada yang masih belum baik, tetapi postingan ini seolah-olah mengeneralisir bahwa semua jurnalis berperilaku sama seperti itu. Padahal masih banyak jurnalis baik dan bekerja secara profesional,” imbuhnya.
Oleh sebab itu, ia menuntut kepada Roy melakukan klarifikasi dan melontarkan permintaan maaf secara terbuka di media sosial serta penghapus video tersebut. Jika tidak segera mendapat respon, maka IJTI akan membawa ke ranah hukum.
Tak berselang lama, pada Jumat, 12 Mei 2023, Roy melakukan klarifikasi dan permohonan maaf melalui akun TikTok pribadinya. “Saya mohon maaf yang sebenar-benarnya kepada semua teman-teman wartawan yang tersinggung atas konten saya pada 11 Mei 2023,” ucapnya.
Dalam klafirikasi tersebut, Roy mengatakan bahwa tidak ada unsur kesengajaan dalam melecehkan profesi wartawan.
Ia mengatakan bahwa video tersebut hanyalah parodi belaka. “Saya tidak ada maksud untuk merendahkan atau melecehkan profesi wartawan. Karena saya juga punya banyak teman wartawan. Jadi konten ini hanya parodi yang ada ceritanya dan saya juga tidak menyebut media apapun. Tapi tetap saya salah, dan mohon maaf yang sebesar-besarnya,” pungkasnya.