MOJOKERTO, Tugujatim.id – Temuan penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Rusunawa Cinde Kota Mojokerto, membuat dinas kesehatan (dinkes) menggeber sosialisasi. Selain itu, sosialisasi tersebut mengacu pada data yang dihimpun oleh Dinkes Kota Mojokerto.
Pada awal 2024, Dinkes Kota Mojokerto mendapat temuan lima orang terjangkit penyakit DBD. Dari temuan tersebut, 1 orang terjangkit DBD merupakan warga Rusunawa Cinde.
Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes PPKB Kota Mojokerto drg Citra Mayangsari mengatakan, sosialisasi ini untuk menekan bertambahnya kasus penyakit DBD di Kota Mojokerto.
Baca Juga: Lingkungan Pemkab Sidoarjo Terjaring OTT KPK, Nama Bupati Muhdlor Ikut Terseret
“Dinkes ketika melakukan pemeriksaan, ternyata kami temukan ada jentik-jentik. Selain itu, kami temukan pula satu warga rusunawa yang terjangkit (DBD). Maka kami segera sosialisasi agar kasus yang sama tidak semakin bertambah,” terang Citra, Rabu (31/01/2024).
Dari total 5 kasus penyakit DBD, Citra menjelaskan, 3 kasus terdeteksi di Prajurit Kulon, lalu 1 kasus ditemukan di Blooto, serta 1 kasus di Pulorejo. Musim hujan yang melanda ditengarai menjadi penyebab kasus DBD mulai ditemukan di Kota Mojokerto.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Headset Bluetooth 100 Ribuan: Terkenal Murah dan Berkualitas 2024
“Dimungkinkan juga karena tidak memedulikan dengan barang-barang, baik di dalam maupun luar ruangan. Barang-barang tersebut rentan menjadi sarang nyamuk bila tidak diawasi dengan intens,” beber Citra.
Dia lantas menegaskan bahwa program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) perlu digalakkan melalui gerakan 3M Plus. Gerakan yang dimaksud meliputi menutup, menguras, serta mendaur ulang.
Sementara pada 2023 lalu, catatan dinkes menyebutkan, ada 11 kasus DBD di Kota Mojokerto. Sosialisasi DBD sendiri digencarkan guna menekan angka kasus DBD pada 2024 di Kota Mojokerto.
Writer: Hanif Nanda Zakaria
Editor: Dwi Lindawati