TUBAN, Tugujatim.id – Kalau biasanya dalam pengecekan beras bantuan pangan non tunai (BPNT) hanya secara sekilas saja. Kini Dinas Sosial (Dinsos) Tuban membawa alat tersendiri untuk mengukur patahan beras bantuan yang diberikan kepada keluarga penerima manfaat (KPM).
Sekretaris Dinsos dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak S.Y. Emanuel saat dikonfirmasi mengatakan, dengan menggandeng beberapa instansi untuk mengawasi kualitas komoditas bantuan. Mereka juga membawa alat tersendiri, seperti batas maksimal patahan tak lebih dari 15 persen, warna beras maupun baunya untuk kualitas beras premium.
“Ini kami tak hanya melihat barangnya saja. Tapi, juga kami ukur untuk kepastian kualitasnya,” ungkap pria yang akrab dipanggil Manu ini.

Manu menambahkan, setelah mengecek komoditas beras di beberapa kecamatan, hampir rata-rata tak lebih 15 persen patahannya.
“Ini tadi setelah kami cek di Kecamatan Soko, patahannya hanya 14 persen,” katanya.
Manu berharap, setelah pencairan bantuan ini bisa membantu beban kebutuhan pokok dari KPM, mengingat imbas PPKM yang memang memberikan dampak ekonomi.
Sementara Ketua Paguyuban Agen Kecamatan Soko Moh. Giyun Yuska Ibrahim mengatakan puas dengan kualitas beras yang dibawa supplier hari ini. Dia melanjutkan, meski hampir mendekati batas maksimal patahan yang ditentukan untuk ukuran beras.
“Dibandingkan kiriman sebelumnya, ini sudah termasuk baik,” kata pria yang akrab dipanggil Yuska itu.
Yuska berharap ke depannya kualitas beras bisa ditingkatan lagi dan bisa memuaskan para KPM.