BOJONEGORO, Tugujatim.id – Untuk menciptakan lingkungan hidup yang bebas dari sampah, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bojonegoro memastikan akan terus melakukan kegiatan bersih-bersih sungai yang ada di wilayah Bojonegoro bersama masyarakat setempat. Serta memberikan edukasi terkait bahaya membuang sampah di sungai.
Kepala Bidang Persampahan dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) DLH Bojonegoro Muhayanah mengatakan, kegiatan bersih-bersih sampah di sungai sudah dilakukan di beberapa daerah yang ada di Bojonegoro.
Seperti yang dilakukan pada Jumat (15/10/2021) lalu, Dinas Lingkungan Hidup Bojonegoro menggandeng 132 kader World Clean Up Day (WCDI) melaksanakan bersih-bersih sungai di Desa Batokan, Kecamatan Kasiman.
“Untuk bersih-bersih sungai sudah beberapa kali dilaksanakan. Yang kemarin di Kasiman, dan sebelumnya juga pernah di (sungai) Jetak, Padangan, Dander, Semanding, Desa Bangilan, dan Ngumpakdalem,” ujar Muhayanah saat dikonfirmasi, Senin (18/10/2021).
Selanjutnya, pihaknya juga akan terus melakukan kegiatan pembersihan sungai secara massal di sungai-sungai lain yang ada di Bojonegoro.
Masih dalam penjelasannya, kegiatan ini dilakukan untuk memberi contoh bagi desa lainnya agar lebih meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan agar bersih dari sampah.
“Melalui kegiatan ini di harapkan masyarakat agar semakin sadar, peduli, terhadap sampah dan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan atau di sungai,” kata dia.
Sementara, Kepala DLH Bojonegoro Hanafi mengatakan, pembersihan bantaran sungai merupakan tanggung jawab bersama karena erat kaitannya dengan kesadaran masyarakat.
Menurutnya, pembersihan secara massal sekaligus sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat di sekitar sungai agar ikut bertanggung jawab menjaga daerah sekitarnya dan tidak membuang sampah sembarangan.
Hanafi menambahkan, dengan mengajak warga sekitar untuk turut kerja bakti, dapat menumbuhkan kesadaran pentingnya lingkungan bersih.
“Harapannya, kondisi sungai bersih dari sampah bisa menyadarkan masyarakat dari berbagai bahaya. Mulai dari bencana banjir, penyakit, dan kondisi lingkungan yang kumuh,” imbuhnya.