Tugujatim.id – Baru-baru ini viral di media sosial mengenai kebiasaan anak muda yang hidup foya-foya dengan menghabiskan uang membeli berbagai hal yang mewah seperti pakaian yang bermerek dan bepergian tanpa memikirkan dampak dari akibat yang dilakukannya. Istilah ini dikenal dengan “Doom Spending” atau jika dikaitkan dengan masa sekarang juga bisa disebut Doom Spending Gen Z.
Psychology Today memberi arti tentang Doom Spending. Artinya, orang yang mencari ketenangan diri dengan belanja serta dia merasa kurang percaya diri terhadap ekonomi dan masa depannya. Melansir dari CNBC Make It, seorang dosen Senior Keuangan King’s Business School serta mantan Bankir, Ylva Baeckstrom menyatakan mengenai Doom Spending Gen Z merupakan semacam perilaku yang fatalistis dan tidak sehat.
Baca Juga: 5 Cara Menurunkan Cahaya Laptop Asus dengan Mudah dan Sederhana, Solusi Mata Tak Mudah Lelah
“Perkara ini disebabkan para pemuda yang ketagihan untuk melakukan praktik online secara terus-menerus dan mereka juga memiliki perasaan selalu dihantui berita buruk. Secara tidak langsung, seakan-akan mereka sudah merasakan kiamat,” ujarnya kepada CNBC Make It.
Baeckstrom juga menambahkan, hasil dari analisis menjelaskan kebiasaan buruk mereka berdampak pada cara berbelanja yang buruk. Mengenai fakta yang beredar, 96% warga Amerika khawatir akan ekonomi saat ini serta lebih dari seperempatnya menghamburkan uang guna mengatasi stres.
Semua data ini didapatkan berdasarkan survei terhadap seribu lebih warga Amerika pada November 2023 oleh Intuit Credit Karma. Selain itu, fenomena Doom Spending Gen Z juga terjadi di beberapa negara di dunia.
Baca Juga: Lawan 7 Eks Pemain Persebaya Surabaya, Bruno Moreira: Tim Kami Kuat
Pernyataan serupa juga pernah dilontarkan oleh Stefania Troncoso Fernandez. Dia merupakan seorang humas yang berusia 28 tahun, tinggal di Kolombia bersama orang tuanya saat ini. Dalam wawancaranya bersama CNBC Make It, dia berkata bahwa sudah pulih dari kebiasaan menghabiskan uang. Tapi, hal lain yang menjadi kendalanya ialah adanya ketidakpastian politik serta tingkat inflasi tinggi membuat dirinya sulit dalam merasionalisasi penghematan uang.
Melihat pada kehidupan sebelumnya, tepatnya 2 tahun yang lalu, Stefania selalu menghabiskan uangnya secara sembrono untuk bepergian dan membeli pakaian meskipun kala itu penghasilan kerjanya masih belum seberapa. Hal itu dia lakukan karena merasa masih belum mampu untuk membeli rumah.
Sebagai generasi milenial, kita tentu harus belajar mengenai masalah yang terjadi, dan juga mencari solusi serta cara untuk menghentikannya. Jangan sampai Doom Spending Gen Z juga menggerogoti kita secara perlahan ya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: M. Irfan/Magang
Editor: Dwi Lindawati