MALANG, Tugujatim.id – DPRD Kota Malang dan pemkot menyepakati perubahan gaji non ASN atau tenaga pendukung operasional kegiatan (TPOK) pada 2024.
Pembahasan gaji non ASN dikupas dalam rapat paripurna dengan agenda Penyampaian Laporan Hasil Pembahasan Badan Anggaran terhadap Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD Tahun Anggaran 2024, Rabu (29/11/2023).
Dalam rapat paripurna tersebut dibahas, gaji TPOK Pemkot Malang dari yang sebelumnya Rp2,9 juta menjadi Rp3,2 juta-Rp3,5 juta.
Ketua Badan Anggaran DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika mengatakan jika kenaikan tersebut sudah sesuai kajian dengan pihak BKPSDM hingga akhirnya disepakati dan keluar angka Rp3,2 juta. Tentunya kenaikan gaji non ASN tersebut akan disesuaikan dengan latar belakang pendidikan dan masa kerjanya.
“Tenaga kerja non ASN di Kota Malang itu ada yang mengabdi 25 tahun, 20 tahun, 15 tahun, bahkan yang sedikit 5 tahun. Kami melihat gaji mereka di bawah UMR Rp2,9 juta. Lalu kami tindak lanjuti dengan BKPSDM dengan menghitung lagi non ASN yang SMA ke bawah, itu nanti Rp3,2 juta, S1 sampai S2 tertinggi Rp3,5 juta. Berdasarkan hitungan yang sudah kami buat dan banggar menyetujuinya,” jelasnya.
Made juga mengatakan, tenaga non ASN tersebut nantinya juga akan diprioritaskan untuk mendaftar PPPK (P3K) sehingga nantinya jika mereka diterima menjadi tenaga kerja P3K, maka gajinya akan menjadi Rp4,5 juta.
“Menurut kami jika mencari tenaga baru lebih baik menaikkan mereka untuk ikut tes P3KP3K. Apalagi ada aturan dari MenpanRB yang tidak membolehkan untuk merekrut tenaga baru. Nanti BKPSDM akan memberi bimbingan atau pelatihan tes kepada mereka,” ungkap Made.
Adanya kenaikan tersebut, nantinya tidak hanya akan berimbas terhadap para tenaga kerja non ASN. Tapi, juga berdampak pada peningkatan daya beli masyarakat hingga pengurangan angka kemiskinan.
“Dengan ini akan memiliki efek domino, tingkat penghasilan Kota Malang akan meningkat dan mengurangi angka kemiskinan. Total anggaran untuk penambahan gaji ini ada Rp24 miliar sekian dan berlaku mulai Januari 2024,” tutup Made. (adv)
Writer: Yona Arianto
Editor: Dwi Lindawati