BANDUNG, Tugujatim.id – Kondisi industri 4.0 saat ini menunjukkan perubahan drastis pada berbagai aspek yang disebut sebagai disrupsi. Dibutuhkan hadirnya kepemimpinan adaptif dan modern yang selaras dengan tuntutan perubahan. Kepemimpinan adaptif juga ditopang oleh keterampilan komunikasi efektif.
“Tengok saja, gejala transformasi industri 4.0 yang muncul saat ini dapat dilihat seperti sektor ritel sudah diganti dengan e-commerce, transportasi sekarang muncul adanya transportasi online, pekerja pabrik sudah diganti dengan teknologi robot, surat sudah diganti dengan message service seperti whatsapp, surat elektronik atau email, rumah produksi sekarang diganti dengan muculnya pembuat konten elektronik di youtube,” ungkap Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana.
Anggota Dewan Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Pusat itu akan menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi pada sesi bertajuk “Komunikasi Efektif dan Kepemimpinan Modern di Era Digital” di Hotel Pullman Bandung Grand Central, Jalan Diponegoro Nomor 27, Bandung, Jawa Barat (Jabar), Rabu 10 Agustus 2022.
Kegiatan tersebut rencananya akan dihadiri sekitar 100 peserta dari kalangan Direksi/Pemimpin Wilayah/Pemimpin Cabang Bank Umum, Industri Keuangan Non Bank (Asuransi, Perusahaan Pembiayaan) dan Pasar Modal di Jabar.
Dr Aqua menjelaskan, disrupsi tersebut pada akhirnya membutuhkan strategi kepemimpinan organisasi yang berbeda dibandingkan pada masa sebelumnya. “Diperlukan sebuah strategi kepemimpinan modern di era digital. Penting juga memahami karakteristik generasi yang ada di industri saat ini (gen X, gen Y dan gen Z). Paling utama adalah pemahaman dan keterampilan mengenai tata cara berkomunikasi efektif kepada masing-masing generasi,” kata doktor Komunikasi dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran tersebut.
Lintas Generasi
Dr Aqua menegaskan, Industri 4.0 tidak lagi sama dengan era industri sebelumnya. Peran teknologi informasi tidak sekadar sebagai alat tambahan namun sudah menjadi alat yang wajib ada untuk menjamin kelancaran operasional. Hal ini mendorong perubahan kepemimpinan di era digital. Agar menjaga daya saing, para pemimpin perusahaan harus secepat mungkin melakukan inovasi terutama yang berkaitan dengan teknologi informasi.
“Kepemimpinan merupakan suatu proses ataupun gaya seseorang untuk mempengaruhi orang lain mau mengikuti apa yang diinginkan oleh seorang pemimpin. Penyampaian pesan dari seorang pemimpin dalam kepemimpinannya memerlukan gaya komunikasi yang tepat supaya pesan yang disampaikan kepada bawahannya dapat diterima dengan baik oleh para karyawan,” ucap Dr Aqua.
Pemimpin yang efektif pada umumnya memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi yang efektif, sehingga sedikit banyak akan mampu merangsang partisipasi orang-orang yang dipimpinnya.
Menurut Humas panitia acara itu, Iswahyudi, pelaksanaan sosialisasi tersebut diselenggarakan secara tatap muka. Narasumber diberikan waktu 165 menit untuk memaparkan materi dan sesi tanya jawab. Peserta sebanyak 100 orang yang merupakan anggota dari Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Jawa Barat, terdiri dari Direksi/Pemimpin Wilayah/Pemimpin Cabang Bank Umum, Industri Keuangan Non Bank (Pegadaian, asuransi, Jamkrindo) dan Pasar Modal (PT Bursa Efek Indonesia) di wilayah Jabar.
Acaranya diawali sambutan dari Kepala OJK Regional 2 Jabar Indarto Budiwitono. Dilanjutkan paparan evaluasi kinerja Lembaga Jasa Keuangan yang disampaikan Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 1 OJK Regional 2 Jabar Misran Pasaribu.
Adapun tujuan dari kegiatan Sharing Komunikasi dan Motivasi tersebut untuk memberikan pemahaman dan kiat-kiat kepada pemimpin Pelaku Usaha Jasa Keuangan agar menjadi pemimpin modern yang adaptif di era digital. Kemudian, memberi informasi kepada para pemimpin tentang tata cara berkomunikasi lintas generasi serta berbagai tantangan yang harus dihadapi oleh para pemimpin di era digital.*