PASURUAN, Tugujatim.id – Senyum ramah mengembang dari bibir Dr Khoirul Huda SH MHum, Wakil Rektor III Universitas Yudharta Pasuruan, saat menyambut kedatangan CEO Tugu Media Group Irham Thoriq pada Senin (29/05/2023).
Dalam kunjungan silaturahmi ini, Khoirul Huda banyak berbincang terkait kiprahnya sebagai akademi yang juga berkhidmat di organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Menduduki jabatan penting sebagai Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Universitas Yudharta Pasuruan, tidak lantas membuatnya absen dari pengabdian di salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia tersebut.
Khoirul Huda mampu menjalankan perannya sebagai akademisi sekaligus sebagai Ketua Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum (LPBH) NU Kabupaten Pasuruan.
“Memang tidak gampang, satu sisi organisasi tetap jalan tapi sisi lain harus bertanggung jawab sebagai akademisi apalagi sebagai wakil rektor bidang kerjasama dan kemahasiswaan,” ujar Khoirul Huda.
Pria lulusan pendidikan Doktor Ilmu Hukum Universitas Brawijaya (UB) Malang ini mengakui hal yang jadi tantangannya selama ini adalah terkait manajemen waktu. Khoirul Huda harus pintar-pintar membagi waktunya. Antara kewajibannya di dunia akademis dengan “passion“-nya untuk mengadvokasi warga Nahdlatul Ulama dalam menghadapi berbagai permasalahan hukum.
Seiring berjalannya waktu, pria yang sudah dua periode menjabat Warek III Universitas Yudharta Pasuruan ini menemukan tiga kunci utama memecahkan masalah manajemen waktu. Yakni dengan komitmen, profesionalitas, dan mampu membuat skala prioritas.
“Kalau antara organisasi dan profesi tidak ada komitmen, maka ‘hirroh’ atau semangatnya tidak ada. Kalau tidak profesional bagaimana bisa me-manage waktu. Lalu skala prioritas, kapan mementingkan akademisi tri dharma perguruan tinggi, dan kapan untuk organisasi dan pengabdian masyarakat,” ungkapnya.

Menurut Khoirul Huda, organisasi Nahdlatul Ulama ini sudah seperti rumah kedua baginya. Semenjak masih remaja, dirinya sudah berkecimpung di organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan. Semasa menempuh pendidikan sarjana di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang, dia juga masih aktif sebagai pengurus IPNU Cabang Kabupaten Pasuruan.
Setelah jadi akademisi, ilmu dan pengetahuannya di bidang hukum diaplikasikan dengan bergabung di LPBH NU Kabupaten Pasuruan. Tidak selesai di situ saja, kini Khoirul Huda juga aktif menjadi pengurus GP Ansor Kabupaten Pasuruan dan Wakil Ketua Tanfidziyah MWC NU Kecamatan Purwosari.
“Niat utama memang untuk khidmah jamiyah Nahdlatul Ulama, khidmah ke muassis (pendiri NU). Kedua mencari barokah para kiai. Ketiga karena memang khususnya di bidang saya, hukum masih belum banyak yang concern di bidang hukum apalagi advokat,” jelasnya.
Pengabdiannya di organisasi Nahdlatul Ulama ternyata banyak membawa manfaat yang dirasakan oleh bapak tiga anak ini. Khoirul Huda menyebut bahwa organisasi Islam terbesar di Indonesia telah mengajarinya banyak pengalaman yang berharga terkait kepemimpinan.
Dia mau tidak mau harus tahu bagaimana cara berkomunikasi dan berhubungan dengan banyak orang yang punya beragam karakter. Kemudian belajar tentang leadership dan manajemen tim yang tentunya berguna dalam jabatannya sebagai petinggi kampus terbesar di Pasuruan ini.
“Termasuk membuka relasi dan peluang komunikasi ke ruang-ruang lain. Misalnya NU dan Pemkab Pasuruan kan cukup dekat. Ketika Universitas Yudharta Pasuruan butuh kemitraan ke sana, saya yang aktif organisasi NU secara tidak langsung sudah membangun jalannya, jadi lebih cepat connect-nya,” ujarnya.