TUBAN, Tugujatim.id – Bulan Rajab menjadi satu di antara bulan yang dimuliakan Allah SWT. Hal ini karena ada peristiwa penting yang namanya Isra Mi’raj. Lalu apakah hikmah di balik peristiwa itu?
Dalam sebuah hadis dari Abu Bakrah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
”Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah, dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadal (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari No. 3197 dan Muslim No. 1679).
Pada bulan itu, dulu ada peristiwa besar yang menjadi titik awal umat Islam diperintah untuk menjalankan salat lima waktu dalam sehari. Kejadian agung yang diperingati setiap tanggal 27 Rajab yakni Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW.
Dikutip NU online, Isra Mi’raj adalah diperjalankannya Nabi Muhammad oleh Allah di malam hari dari Masjidilharam (Makkah) ke Masjidil Aqsa (Yerussalem). Sedangkan Mi’raj adalah dinaikkannya Nabi Muhammad dari Masjidil Aqsa menuju Sidratul Muntaha (suatu tempat ghaib yang tidak mungkin ditangkap oleh pancaindra).
Dalam peristiwa banyak terkandung hikmah yang bisa diambil sebagai bekal hidup kita selama di dunia, berikut hasil penelusuran dari berbagai sumber.
1. Peristiwa yang Diabadikan Allah
Peristiwa agung ini diabadikan oleh Allah dalam Al-Qur’an pada Surat Al –Isra’:
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidilharam ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Isra’, 17:1).
Disebutkan kalimat Abdun atau hamba Allah. Menunjukkan baha hamba yang benar-benar bertaqwa kepada Allah SWT. Selain itu, juga mendapatkan kedudukan yang luhur di sisinya.
2. Kesabaran dan Ketangguhan dalam Berdakwah
Sebelum peristiwa Isra Mi’raj, Rasulullah SAW mengalami duka mendalam dengan ditinggal seorang kekasih dan pendukung dalam melakukan dakwah ajaran Islam. Yakni istrinya Sayyidah Khotijah dan pamannya Abu Tholib.
Tidak hanya itu, penindasan orang Quraisy juga semakin menjadi-jadi. Hal tersebut menjadikan Nabi semakin tangguh dalam berdakwah.
3. Penyampaian Dakwah Kebaikan maupun Pahit Rasanya
Dalam peristiwa yang luar biasa itu, yang hanya dapat dipercaya oleh mereka yang beriman karena peristiwa itu berada di luar jangkauan kemampuan akal manusia.
Sebab, dalam semalam saja Nabi Muhammad diperjalankan oleh Allah di malam hari dari Masjidilharam (Makkah) ke Masjidil Aqsa (Yerussalem) kemudian dilanjutkan ke Sidratul Muntaha. Praktis banyak orang yang tidak memercayai kebenaran peristiwa itu. Hal ini menunjukkan kebenaran itu harus disampaikan, meskipun banyak penolakan.
4. Umat Islam Diperintahkan Salat 5 Waktu
Umat Islam ditugaskan Nabi Muhammad untuk mengerjakan salat lima waktu. Perintah itu adalah perintah yang langsung dari Allah tanpa melalui malaikat Jibril. Sebab, syariat lainnya dilewatkan. Namun salat langsung perintah dari Allah.
Dan masih banyak lagi hikmah lain dari peristiwa Isra Mi’raj. Semoga kita berhasil mengambil hikmah tersebut dan menjadi hamba yang Muttaqin, aamiin.
Writer: Mochamad Abdurrochim
Editor: Dwi Lindawati