SURABAYA, Tugujatim.id – Mantan pemain Timnas Indonesia, Fakhri Husaini menyebut bahwa penampilan Timnas U-17 Indonesia di Piala Dunia U-17 layak mendapat apresiasi, bukan banjir kritikan.
Sebelumnya, Timnas U-17 Indonesia telah menjalani dua laga pertamanya bersama grup A di ajang Piala Dunia U-17 yang berada di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Jawa Timur.
Pertama saat melawan Ekuador dan kedua melawan Panama. Namun dari keduanya, Indonesia belum bisa memetik kemenangan sebab sama-sama berakhir seri yakni 1-1.
Dari hasil pertandingan tersebut, kini Indonesia berada di peringkat ketiga di klasemen sementara grup A dengan raihan dua poin.
Dua laga yang dilewati, Indonesia sama-sama mendapat tekanan saat mengolah permainan. Terutama saat melawan Ekuador, yang mana tak bisa dipungkiri memang tim Allen Obando dkk berada di peringkat 38 FIFA.
Serangan agresif juga dilakukan Panama saat melawan Indonesia pada Senin (13/11/2023). Namun, penampilan skuad Garuda tak kalah epik, terutama sorotan pada Welber Jardim dan Arkhan Kaka.
Arkhan Kaka menjadi pemain yang mencetak sejarah bagi Indonesia di Piala Dunia U-17 ini. Dia berhasil mencetak dua gol dalam dua pertandingan.
Meski begitu, banyak publik yang memberikan kritikan kepada penampilan Timnas U-17 Indonesia di dua laga tersebut.
Fakhri Husaini menyebut bahwa seharusnya performa Amar Brkic dkk layak diapresiasi. “Ini penampilan yang patut kita apresiasi ketika banyak kritik. Coach Bima sudah memberikan yang terbaik sampai sejauh ini. Penampilan timnas terutama pertahanan, sampai sejauh ini cukup baik,” ucapnya, di Surabaya, pada Selasa (14/11/2023).
“Kemasukan dua gol saja. Pertama lawan tim sekelas Ekuador kemudian menahan Panama tentu perjaungan pemain-pemain masa depan kita perlu diberi apresiasi. Perlu kita berikan semangat agar mereka bisa tumbuh berkembang. Apabila waktunya tiba, mereka akan memberi kontribusi positif untuk sepak bola Indonesia,” sambungnya.
Mantan pelatih Timnas U-16 Indonesia tersebut menilai bahwa Timnas U-17 Indonesia telah mengalami perkembangan yang signifikan dari pertandingan melawan Ekuador lalu dilanjut Panama.
Saat melawan Panama, Skuad Garuda terlihat mampu memberikan tekanan kepada Panama meski awalnya sempat kewalahan. “Penampilan lawan Panama itu jauh lebih impresif dibanding laga pertama lawan Ekuador. Saat melawan Ekuador, kita kalah jauh. Tapi saat melawan Panama, saya melihat Bima memberi arahan agar keluar menyerang,” ucapnya.
“Ketika tertinggal, satu-satunya cara untuk keluar adalah menyerang. Sampai akhirnya lahir gol sundulan dari Arkhan Kaka. Tentu, Coach Bima dan tim pelatih akan melakukan evaluasi,” ujar pelatih berusia 58 tahun itu
Direktur Akademi Deltras FC itu juga menyebut bahwa dari pengalamannya membawa Indonesia juara Piala AFF U-16 2018, dia yakin bahwa anak asuh Bima Sakti dapat kans lolos 16 besar.
“Saya tidak ingin terlalu dalam membahas taktik. Tapi yang jelas, kalau hanya bertahan, kita akan sulit menang. Hanya dengan menyerang kita akan mencetak gol. Yang paling realistis, kalau mau lolos harus menang di pertadingan melawan Maroko,” pungkasnya.
Reporter: Izzatun Najibah
Editor: Lizya Kristanti