MALANG, Tugujatim.id – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang (FEB Unisma) menyelenggarakan Program Pendidikan Etika Pengembangan Diri dengan tema Personal Development Dan Meraih Karir ideal. Kegiatan tersebut untuk membekali para lulusan agar mampu beradaptasi dengan kebutuhan industri.
Acara menghadirkan Dito Birowo, STP, MM, selaku Area Head Bank Mandiri Malang dan Aditya Permana, RFS, Cht, Mandiri Best Facilitator, Certified by BNSP dan First Senior Manager Bank Mandiri. Ikut berkontribusi dalam acara tersebut, segenap Pimpinan dan Dosen FEB Unisma serta Mahasiswa tingkat akhir dari Program Studi Manajemen, Akuntansi dan Perbankan Syariah.
Nur Diana SE, M.Si,CMA.,CBV.,CERA, Dekan FEB Unisma, dalam sambutannya saat membuka acara menyatakan, Pendidikan Etika Pengembangan Diri merupakan program unggulan selama 2024. Implementasinya dari tahun ke tahun mengalami pengembangan sesuai dengan kebutuhan industri. Program ini dikemas dalam bentuk seminar, workshop, ujian psychotest, job interview practice, di mana semua nara sumber adalah para pakar kepribadian, praktisi yang expert di bidang Human Resource Development.
Nur Diana juga menyampaikan bahwa pendidikan etika pengembangan diri merupakan implementasi dari bimbingan karir yang ada di FEB Unisma, apalagi di era 4.0 yang menuntut lulusan harus siap menghadapi segala perubahan dan mampu beradaptasi dengan kebutuhan industri.
“Output dari lulusan FEB Unisma diharapkan memiliki tiga ciri yang harus dituju yaitu inovatif, character dan super smart. Maka untuk mencapai ketiga hal tersebut FEB Unisma sebagai salah satu Fakultas yang paling diminati oleh Masyarakat melakukan berbagai terobosan agar lulusannya siap bersaing dalam dunia industri 4.0 di antaranya di kelembagaan FEB, kurikulum merdeka belajar, learning method dan funding diarahkan berbasis education 4.0,” ungkap Nur Diana.
“Sehingga lulusan kita diharapkan mampu menerapkan, memanage dan mengembangkan teknologi. Sebagai imbalan untuk mengadaptasi hal tersebut melalui Pendidikan etika pengembangan diri, agar mereka mampu adaptif dan melakukan learning by doing sepanjang masa,” sambungnya menguraikan.
Sementara Aditya Permana, RFS, Cht menyampaikan, kepribadian merupakan gabungan dari karakter dasar. Kepribadian tidak terbentuk begitu saja, tetapi harus melalui teruji di lapangan kerja.
“Hanya melalui proses mencoba dan jatuh bangunlah seseorang akan memiliki hati yang teguh, membangun ambisi, dan mencapai sukses. Ada beberapa hal positif dari memahami diri sendiri diantaranya membuat jiwa kita lebih bahagia dan tenang, paham kekuatan dan kelemahan diri sendiri,” ujarnya
Hal tersebut dapat menjadi plan untuk rencana masa datang. Selain itu, hal positif tersebut akan mampu meningkatkan kemampuan berkomunikasi dari individu.
Lebih lanjut Aditya yang memiliki penghargaan sebagai best fasilitator Mandiri tahun 2023 ini menekankan bahwa everyone is a leader berarti bahwa setiap orang memiliki kemampuan untuk memimpin dan mengarahkan diri sendiri untuk mencapai tujuan dan impian.
Tidak hanya dalam konteks organisasi atau perusahaan. Pemimpin tidak hanya berarti orang yang memimpin tim, tapi juga orang yang memimpin diri sendiri untuk mencapai tujuan dan impian yang diinginkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id