MALANG, Tugujatim.id – Platform Urban Farming di Indonesia Tandurian.co sukses besar dalam menggelar Gatheria Malang “Salam Ceria dari Tanduria” di Brojan Cafe, Kota Malang, Minggu (05/03/2023). Bahkan, event workshop ini pun dibanjiri peserta dari berbagai daerah. Mulai dari Blitar, Surabaya, dan dari wilayah luar kota lainnya hingga juga Malang Raya.
Acara Gatheria Malang yang digelar gratis dan terbuka untuk umum ini sebelum dimulai, antusias para peserta sudah mulai tampak. Mereka pun tidak segan-segan membeli berbagai produk berkebun di stan Tandurian.co.
Founder & COO Tanduria Habib Thabrani mengatakan, materi yang disampaikan di acara Gatheria Malang itu membahas soal masalah berkebun dan bertanam yang sering terjadi saat ini. Yaitu bagaimana mengatasi hama atau berkebun bebas hama.
“Hama selalu jadi momok bagi para petani saat ini. Karena itu perlunya pestisida sebagai pengusir hama melalui bahan-bahan alami,” ujarnya.
Pria berusia 29 tahun ini juga menyampaikan, acara ini sebagai wadah memberikan solusi serta para peserta bisa mempraktikkan secara langsung untuk membuat pestisida dari tanaman itu sendiri.
Dia mengatakan, semua solusi pengusir hama itu tidak selalu dengan langsung menyemprot tanaman dengan obat pengusir hama.
“Nggak selalu kok memberantas hama dengan cara disemprot,” jelas Mas Bon, sapaan akrabnya, saat menyampaikan materi.
Dia juga langsung menunjukkan kepada peserta Gatheria Malang soal beberapa peralatan dan resep-resep pupuk yang selama ini digunakan di Tandurian.co.
“Sebagai bahan edukasi, kami akan menunjukkan peralatan dan resep-resep pupuk alami yang selama ini dipakai. Tujuannya agar teman-teman (peserta, red) tidak berpikir bahwa kami memanfaatkan Tanduria untuk menjual produk. Tapi, bagaimana Anda bisa bikin pupuk sendiri,” jelasnya sambil mempraktikkan pupuk alami yang digunakan.
Sarjana Jurusan Fisika ITS Surabaya ini juga menjelaskan beberapa penyebab hama saat berkebun. Dia membeberkan hama tidak akan datang dengan sendirinya. Sebab, hama membutuhkan inang (organisme yang menampung virus, parasit, partner mutualisme, atau partner komensalisme, umumnya dengan menyediakan makanan dan tempat berlindung).
“Hama itu tidak datang dengan sendirinya. Hama itu butuh inang. Misalnya ada organisme yang menampung virus, parasit, partner mutualisme, atau partner komensalisme, atau hama-hama lain,” ujarnya.
Baca Berita Lainnya:
Event Gatheria Tanduria.co Bakal Hadir di Malang
Gatheria Malang Jadi Media Berkebun ala Milenial
Dia melanjutkan, hama tidak bisa datang tanpa ada inang yang cocok dan juga tanpa didukung sama kondisi lingkungan. Sebab, kondisi lingkungan yang baik bikin hama tidak mau singgah.
“Hama itu butuh inang yang cocok. Tentunya juga didukung lingkungan juga. Butuh kondisi lingkungan yang baik sehingga hama enggan singgah,” ujarnya.
Dia pun berharap Tanduria.co semakin berkembang dan terus mengedukasi masyarakat luas soal berkebun.
“Semoga Tanduria bisa selalu mengedukasi masyarakat dalam berkebun secara milenial,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu peserta bernama Nasrudin Hilmi, 32, mengatakan, dia merasa senang setelah mengikuti acara Gatheria Malang. Warga asal Kota Surabaya ini ingin acara edukasi seperti ini bisa sering dilakukan untuk mengedepankan para petani muda di Indonesia.
“Saya merasa senang karena acara Tandurian ini merupakan bagian dari edukasi. Semoga kegiatan seperti ini bisa mengedepankan para petani muda di Indonesia,” tutupnya.
Berbeda dengan Nasrudin Hilmi, peserta lainnya bernama Nurul Widyaningrum mengikuti kegiatan Gatheria ini karena ingin belajar membuat hidroponik bebas hama.
“Pengen bikin hidroponik bebas hama gimana, untuk dipraktikkan di rumah. Acara ini ternyata seru banget sehingga dapat pengalaman yang luar biasa,” ujar warga asal Blitar ini.
Dia juga berharap agar Tanduria.co mengadakan acara di luar kota lagi seperti yang dilakukan saat ini.
“Semoga nanti acara seperti ini bisa digelar di luar kota, seperti di Blitar ya,” ujarnya sambil tersenyum.
Selain edukasi soal mengusir hama, para peserta juga diajak fun games bersama Let’s Play Indo, live music bersama Bunuh Diri Room Surabaya, sharing session bersama lintas komunitas, hingga bagi-bagi beragam doorprize. Serunya, ada live mural juga lho dari Serikat Mural Surabaya.
Di akhir acara, Gatheria juga melelang hasil karya lukisan dari Difabel Creative Community (DC2) dan karya mural dari Bunuh Diri Room Surabaya. Hingga akhirnya total lelang terkumpul sebesar Rp 7.300.000 yang akan didonasikan kepada Difabel Creative Community (DC2) Malang.
Untuk diketahui, Gatheria Malang bermedia partner bersama Tugujatim.id, JatimTimes.com, Satu Kanal, Info Malang Raya, dan Info Malang. Selain itu, juga di-support oleh Bunuh Diri Room Surabaya, Serikat Mural Surabaya, Let’s Play Indo, Tanduria Offline Store, Anabi, dan Brojan Warkop Story. Juga ada Warung Kopi Smeleh, Toko Kopi Bersaudara, Jati Terang Nusa Collective, Warkit Kafe, Akar Lebat, Nexterday Apparel Indonesia, dan Tokopedia Malang. (M-6)