Tugujatim.id – Griya Shiny Batik Kupu Sutra adalah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang berfokus pada budidaya ulat sutra di Kota Batu. Meskipun baru berdiri selama 5 tahun, tetapi UMKM ini boleh dibilang telah dikenal secara internasional. Beberapa orang asing pernah mengunjunginya termasuk dari Jepang.
UMKM yang beralamat di jalan Teratai Gang 1 No 13 Songgokerto, Kota Batu ini memilih budidaya ulat sutra sebagai basis usahanya. Dan kini telah menyuplai ke pabrik pengelola sutra yang berada di Lawang Kabupaten Malang.
Lebih dari itu, meskipun baru beroperasi kurang lebih selama lima tahun, Griya Shiny sudah pernah kedatangan tamu dari Jepang dan organisasi Junior Chamber Internasional (JCI).
Paulus Andi Dwi Cahyono, selaku penggagas Griya Shiny Batik Kupu Sutra, menyampaikan UMKM ini berdiri sejak 2017 lalu. Awalnya, hanya berfokus pada griya kain saja. Akan tetapi seiring berjalannya waktu karena melihat peluang yang ada, para anggota UMKM ini memberanikan diri membudidaya ulat sutra dengan maksud agar dapat memproduksi benang dan kain secara mandiri.
“Awalnya kami berpikir, apa yang unik dari UMKM kami ini, kalau hanya batik saja, ya di Kota Batu sudah banyak, di Pekalongan juga ada, di Solo juga ada. Sehingga kami bekerja sama dengan Pak Arianto di Lawang dan akhirnya kami memberanikan diri untuk berternak ulat sutra,” jelas Andi saat ditemui kediamannya, Kamis (17/3/2022).
Bekerja sama dengan pabrik sutra di Lawang, UMKM ini telah menghasilkan sepatu dari bahan sutra yang menarik perhatian Staf Khusus Presiden ketika berkunjung. Selain itu, beberapa hasil karya lainnya berupa kain batik dari sutra juga telah diboyong ke Jepang ketika beberapa waktu lalu dikunjungi tamu dari Jepang.
“Ya produk dari UMKM kami ini sudah pernah dikunjungi orang dari Jepang, produk kami sudah ke Jepang. Kemarin juga ada rekan-rekan dari JCI. Kami bekerjasama dengan pabrik sutra di Lawang membuat sepatu dan hasilnya diminati sama Sataf Khusus Presiden ketika kemarin main ke sini,” ungkap Andi menceritakan.
Hingga kini UMKM Griya Shiny Batik Kupu Sutra memiliki dua basis usaha yang pertama adalah griya kain batik dan yang kedua adalah budidaya ulat sutra.
Pada awal berdiri, hanya beranggotakan sekitar lima puluh orang, akan tetapi seiring berjalannya waktu mengalami pengurangan, terlebih dampak pandemi Covid-19. Kini anggota yang aktif hanya berjumlah sekitar dua puluh orang saja.
“Karena faktor alam, terkikis-terkikis sendiri, sampai sekarang yang aktif kira-kira 20-an orang anggota, itu pun tidak semuanya aktif,” ujar Andi lagi.
Untuk menjalankan UMKM Griya Shiny Batik Kupu Sutra, para anggota membagi diri dalam beberapa divisi, di antaranya yaitu divisi budidaya, devisi batik, devisi sibori, devisi pemasaran, dan ke depan akan ada penambahan devisi yakni devisi pendidikan.
“Nanti kami mau mengarah ke devisi edukasi, kami akan tambah divisi itu. Kemarin sudah ada edukasi batik, nanti kami akan tambah edukasi budidaya ulat sutra, pintal maupun tenun kain,” ujar pungkasnya.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim