SURABAYA, Tugujatim.id – Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia (RI), Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) memberikan penghargaan Jer Basuki Mawa Beya kepada sejumlah tokoh. Penghargaaan tersebut diserahkan langsung saat upacara detik-detik proklamasi kemerdekaan RI di halaman Gedung Grahadi, Surabaya, Jatim, pada Kamis (17/8/2023).
Jer Basuki Mawa Beya merupakan penghargaan tertinggi dari Provinsi Jatim yang diberikan kepada tokoh atas kontribusi dan jasanya dalam mengembangkan serta memajukan pada bidang tertentu.
Penghargaan tersebut tertera dalam Surat Keputusan Gubernur Jatim No 188/392/ktps/013/2023 tentang Penerima Lencana Pengharaan Jer Basuki Mawa Beya Dalam Rangka Peringatan HUT ke-78 RI 2023.
Bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI, Gubernur Jatim menyerahkan penghargaan Jer Basuki Mawa Beya dengan kategori emas dan perak.
Pertama, kategori emas diberikan kepada Kepala Badan Intelijen Jatim, Brigjen Fahmi Sudirman dan Dr Kresna Menon atas kontribusinya berperan aktif dalam pengendalian inflasi, kemiskinan ekstrem, penanganan stunting, investasi, serta menjaga kondusifitas dan stabilitas Kamtibmas di Provinsi Jatim.
“Keduanya setiap hari Senin aktif hadir untuk pengendalian inflasi yang dipimpin Pak Mendagri,” kata Khofifah, pada Kamis (17/8/2023).
Lalu, pada kategori perak diberikan kepada: Pertama, Ketua PDHI Jatim dan Wakil Ketua Ikatan Dokter Hewan Sapi Indonesia, drh Fachruddin Kurniawan. Kedua, ketua Ikatan Paramedik Veteriner Indonesia, Efendy. Keduanya berjasa dalam menyelesaikan penurunan PMK secara signifikan di Jatim.
“Kemudian untuk dokter hewan dan veteriner ini tidak banyak dibahas bahwa PMK proses pengendaliannya cukup siginifikan, salah satu peran veteriner dan dokter hewan kepada mereka. Oleh karena itu saya memberikan apresiasi kepada mereka,” imbuh Khofifah.
Ketiga, budayawan, aktor, sekaligus pelawak legendaris Cak Kartolo. Ia berkontribusi besar dalam menjadi patron seniman Jatim yang bisa memberikan kesejahteraan pelaku seni, khususnya kidungan Jula Juli. “Budayawan ada Cak Kartolo. Saya rasa itu legend pelawak, budayawan ludruk yang dimiliki oleh bangsa Indonesia,” ungkapnya.
Lalu yang terakhir untuk kategori perak adalah pemilik perusahaan kain Batik Ciprat Kinasih. Tidak hanya melestarikan ragam batik dengan motif yang khas, dalam proses produknya, Edy melibatkan sebanyak 59 karyawan disabilitas. Bahkan, Edy juga menjadi salah satu perwakilan UMKM asal Indonesia di ajang Dubai Expo 2021.
“Kemudian Mas Edy yang mendedikasikan dirinya untuk penyandang disabilitas dari gangguan jiwa di Blitar. Batik Cipret juga salah satu inisiatornya saya. Yang bersifat ekonomi, produktif, yang punya keterbatasan. Sekarang Cak Edy mengembangkan Batik Cipret yang motifnya cukup bagus. Saya ajak ke misi dagang dan khusus batik beliau yang dibuat oleh kawan disabilitas,” tandasnya.
Reporter: Izzatun Najibah
Editor: Lizya Kristanti