PASURUAN, Tugujatim.id – Kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di salah satu sekolah dasar (SD) di Kota Pasuruan dihentikan sementara. Penghentian aktivitas PTM itu dilakukan di SDN Purutrejo 1, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan, akibat guru terkonfirmasi positif Covid-19.
Penghentian PTM pasca sejumlah guru sekolah terkonfirmasi positif Covid-19. Dinas Kesehatan Kota Pasuruan merekomendasikan PTM SDN Purutrejo 1 Kota Pasuruan dihentikan sejak Senin (12/12/2022).
Kepala Dinkes Kota Pasuruan Shierly Marlena membenarkan adanya guru sekolah yang terkonfirmasi terjangkit Covid-19.
“Benar ada satu sekolah yang PTM-nya dihentikan,” ujar Shierly saat dikonfirmasi pada Rabu (14/12/2022).
Keputusan pemberhentian PTM tersebut tertulis surat rekomendasi Dinas Kesehatan Kota Pasuruan bernomor 443/3321.1/423/2022. Kegiatan PTM di SDN Purutrejo 1 dihentikan sementara selama 10 hari.
Dalam surat rekomendasi yang ditandatangani kepala Dinkes Kota Pasuruan tersebut, dinyatakan kasus penyebaran Covid bermula saat salah satu orang di sekolah dinyatakan positif.
Setelah di-tracing kepada 20 siswa dan 22 guru sekolah, hasilnya ditemukan dua guru lain juga terjangkit Covid-19.
“Pemberhentian PTM 10 hari dalam lingkup satu sekolah dikarenakan telah ditemukan klaster penularan dan mempunyai hubungan epidemiologi dari kasus Covid-19 yang terjadi di satuan pendidikan,” tulis Shierly.
Selama pemberhentian PTM, seluruh kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring dari rumah masing-masing. Seluruh warga sekolah yang jadi kontak erat diminta untuk isolasi mandiri.
Dinkes Kota Pasuruan juga mengimbau satgas Covid di lingkup sekolah untuk melakukan pembenahan dalam pendisiplinan protokol kesehatan sekolah. Sebab, masih ditemukan adanya kelonggaran protokol kesehatan dalam satuan pendidikan tersebut.
Untuk diketahui, berdasarkan data Pemprov Jatim, di wilayah Kota Pasuruan tercatat ada enam kasus positif Covid-19 per 14 Desember 2022. Status penyebarannya di Kota Pasuruan masih termasuk dalam risiko rendah. Dengan tingkat recovery rate atau kesembuhan mencapai 94,87 persen dan fatality rate atau kematian hanya 5,01 persen.