SURABAYA, Tugujatim.id – Organisasi Angkutan Darat (Organda) Surabaya mengusulkan kenaikan tarif angkot. Hal itu dilakukan Organda Surabaya seiring kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Ketua DPC Organda Surabaya Sonhaji saat dihubungi Tugu Jatim, mengatakan, usulan kenaikan tarif angkutan itu harus dipilih karena kondisi angkot sudah terpuruk, menjadi makin memburuk karena harga BBM naik.
“Tak menutup kemungkinan angkutan kota akan hilang,” ujarnya pada Sabtu (10/09/2022), saat mengutip surat permohonan kenaikan tarif untuk angkot dan taksi argo meter, tertanggal 4 September 2022.
Also Read
Tarif angkot yang semula Rp5.000 diusulkan naik jadi Rp6.500 per jarak maksimal 15 kilometer. Begitu juga dengan taksi argo meter yang diusulkan dengan batas bawah dan atas berdasarkan tiga komponen. Yaitu, buka pintu Rp7.500-8.500; drop Rp5.000-6.500; dan waktu tunggu Rp55.000-84.000.

“Berdasarkan Perwali Nomor 43 Tahun 2013, jarak 15 kilometer itu Rp5 ribu. Kalau lebih dari itu ditambah Rp1.500 per kilometernya,” imbuhnya.
Menjawab usulan itu, Dinas Perhubungan Kota Surabaya mengatakan akan membahas penyesuaian tarif angkutan umum jenis angkot dan taksi argo.
Sementara itu, Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Sunoto mengaku, rencana kenaikan tarif angkutan itu dirapatkan pada Jumat (09/09/2022).
“Betul, rapat ini untuk mengakomodasi kenaikan yang wajar dan formula yang baik agar tetap terjangkau oleh masyarakat,” katanya.
Sunoto melanjutkan, rencana itu menindaklanjuti usulan Organda Surabaya menyusul kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM sejak 3 September 2022.
“Ini surat usulan dari Organda baru kami terima dan dalam proses pengkajian. Jumat dirapatkan terkait rencana kenaikan tarif angkot tersebut. Kami terima suratnya tanggal 6 September,” tutupnya.