SURABAYA, Tugujatim.id – Lembaga survei elektabilitas capres cawapres, The Republic Institute menyebut bahwa banyak pemilih paslon 03, Ganjar-Mahfud di Jawa Timur bergeser ke paslon 02, Prabowo-Gibran
Dari hasil pemaparan survei sejak bulan Juni, September, November, dan Januari, elektabilitas Ganjar-Mahfud cenderung menurun. Hal itu disebabkan karena banyaknya pemilih Ganjar di Mataraman yang menjadi lumbung suara bagi paslon 03 justru bergeser ke 02.
“Untuk pemilih Pak Ganjar, ada yang kami tangkap di daerah Mataraman yang menjadi basis Pak Ganjar, ada pergeseran ke paslon 02,” kata Peneliti Utama The Republic Institute, Sufyanto, di Surabaya, pada Selasa (23/1/2024)
Diketahui, wilayah Mataraman sendiri mencakup Ngawi, Kabupaten dan Kota Madiun, Pacitan, Magetan, Kabupaten dan Kota Kediri, Nganjuk, Tulungagung, Kabupaten dan Kota Blitar, Trenggalek, Tuban, Lamongan, dan Bojonegoro.
Tak hanya pendukung Ganjar-Mahfud, di beberapa daerah seperti Pasuruan dan Probolinggo, pendukung Anies-Muhaimin juga ikut bergeser ke 02.
Faktornya adalah pendukung dari partai pengusung seperti PKS dan PKB masih ragu untuk memilih Anies-Muhaimin. “Ada temuan kami di beberapa daerah, partai pengusungnya belum solid betul, misalnya pemilih PKS itu belum-belum 100 persen karena masih menanyakan belum cocok dengan cawapresnya secara psikologi,” ucapnya.
“Sementara untuk PKB juga seperti itu, secara psikologis ada yang masih menanyakan belum cocok,” sambung Sufyanto.
Menurutnya, untuk pasangan Anies-Muhaimin harusnya memiliki persentase lebih tinggi karena PKB yang dipimpin oleh Muhaimin punya suara 20-25 persen di Jawa Timur.
“Kalau kita lihat PKB di Jawa Timur angkanya rata-rata 20-25 (persen). Kalau PKS dari partainya angkanya masih di atas 5 persen. Seharusnya kalau dua partai itu ditambah Nasdem yang perolehannya tidak kecil itu seharusnya lebih tinggi, tapi dukungan elektabilitas sekarang di angka 15 memang pemilih dari parpolnya yang belum solid,” bebernya.
Selain Mataraman, suara 02 juga menguasai wilayah Pandulungan dan Arek (Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik).
Dia menjelaskan, selain hasil debat, dukungan dari tokoh elit juga bisa mempengaruhi pergeseran suara. “Bisa jadi (dukungan tokoh elit), di samping variabel debat itu ada pergerakan elit yang bergerak ke 02. Perkembangannya sangat cepat sejak Januari,” tandasnya.
Reporter: Izzatun Najibah
Editor: Lizya Kristanti