KEDIRI, Tugujatim.id – Insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta–Pontianak membuat duka bagi Nanik Zakarsi. Dikarenakan anak dan kedua cucunya merupakan penumpang pesawat tersebut. Mereka ialah Rahmania Eka, 40 tahun, dan dua putrinya Faziala Amara, 6 tahun dan Fatimah Ashalina, 2,5 tahun serta Dinda, 16, pengasuh anak korban.
Raut kesedihan Nanik tampak jelas. Sepasang matanya terlihat menahan air mata yang telah menggantung seolah akan menetes lagi. Ia membenarkan jika Nia, panggilan anaknya, dan kedua cucu kesayangannya diketahui akan berangkat ke Pontianak dari Jakarta.
Nanik akhirnya tak sanggup menceritakan kabar duka tersebut. Sehingga, Dwi Agung, 54, paman korban atau adik dari Nanik dengan tegar menceritakan Rahmania dan kedua anak korban berencana menyusul suaminya Kolonel Ahmad Khaidir yang bertugas di Pontianak. Sebelum berangkat, Rahmania sempat mengurus pindah sekolah anak sulungnya. Mereka berencana pindah ke Jakarta setelah sempat tinggal di Pontianak selama setahun terakhir.
Dwi Agung dengan terbata-bata menuturkan keluarga sampai saat ini masih menunggu kabar selanjutnya dari pemerintah. “Kami masih mengharapkan ada keajaiban, meskipun hanya 0,01 persen kami berharap pada sang Maha Kuasa,” ungkap Dwi saat ditemui Tugu Jatim di Jl Yos Sudarso 78, Pare, Kediri.
Dwi sesekali menutupkan kedua tangannya pada wajah. Keningnya mengerut. Ia diam sejenak ketika diwawancarai awak media. Dengan menguatkan hati, Dwi melanjutkan kabar duka ini pertamanya diperoleh dari suami korban, Kolonel Ahmad Khaidir. Saat itu, Nanik mencoba menelpon korban sekitar pukul 15.30 akan tetapi nomor korban dan cucunya tidak bisa dihubungi.
“Padahal perkiraan sampai Pontianak jam setengah empat atau jam empat sore,” imbuh Dwi.
Tak kunjung dapat kabar, Nanik pun menelepon suami korban. Dan mendapatkan keterangan jika pesawat yang ditumpangi Rahmania sedang hilang kontak.
“Itu suami menangis pas ditelepon ibunda korban,” terang Dwi.
Padahal, pukul 14.00 sebelum korban berangkat ke Pontianak, Nanik sempat mendapatkan pesan WhatsApp jika pesawat Sriwijaya tersebut delay sekitar 30 menit. Dwi menerangkan saat ini ada perwakilan keluarga yang sedang stand by di posko bandara untuk memberikan keterangan kepada petugas.
“Semoga ada keajaiban dari Tuhan,” pungkasnya. (Noe/gg)