TUBAN, Tugujatum.id – Hampir empat bulan, harga daging ayam dan telur di Kabupaten Tuban mengalami penyesuaian harga baru. Semula harga normal daging ayam potong Rp28 ribu dan Rp25 ribu telur ayam.
Kini harga baru yang bertahan selama berbulan-bulan itu di kisaran Rp40 ribu-Rp42 ribu untuk daging ayam broiler per kg dan Rp30 ribu-Rp 32 ribu bagi telur ayam ras.
Penyebab bertahannya komoditas harga ini diduga karena adanya kartel pakan ternak yang dapat memainkan harga keduanya.
Baca Juga: Awas! Kapolres Tuban Tindak Tegas Oknum Perguruan Silat Sengaja Langgar Hukum
Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kabupaten Tuban Agus Wijaya menuturkan, harga dikendalikan pabrik pembuat pakan. Mantan Kabag Humas dan Protokol Pemkab Tuban ini mengatakan, persoalan ini tidak bisa dibicarakan dengan satu komunitas atau paguyuban peternak ayam daging saja.
“Tapi harus komunikasi dengan komunitas yang lebih besar,” ucap Agus, sapaan akrabnya, pada Rabu (26/07/2023).
Dari data sampling yang dilakukan di beberapa peternak ayam, rata-rata jawabannya terkendala harga pakan. Sedangkan harga pakan dikendalikan pabrik.
“Kalau pabrik ngarahkan naik. Pastinya berimbas juga pada harga daging ayam maupun telur. Inilah kelemahan kami,” terangnya.
Solusi yang ditawarkan dari dinasnya harus ada kompetitor pabrik pakan lokal yang bisa bersaing. Harapannya ini bisa menjadi jalan keluar dalam mengatasi permasalahan tersebut.
“Jadi nanti kalau ada pabrik lokal, komunikasinya ya hanya di tingkat lokal saja (supply ke Tuban, red),” terangnya.
Jadi peternak tidak lagi bergantung pada harga pakan impor dan masih proses pembahasan. Harapnya, BUMD bisa ikut berperan.
“Telur ayam juga sama. Kartelnya lebih besar di Blitar,” ujarnya.
Writer: Mochamad Abdurrochim
Editor: Dwi Lindawati