MALANG – Memasuki musim kemarau membuat potensi terjadinya kebakaran di Kabupaten Malang semakin meningkat. Pasalnya, seiring dengan jarangnya intensitas hujan akan membuat daun-daun kering sangat mudah memicu si jago merah. Lalu apa saja yang kerap kali jadi penyebab kebakaran?
Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Damkar Kabupaten Malang, Golly Karyanto, mengatakan ada 3 penyebab utama kebakaran. Di antaranya korsleting listrik, kompor gas, dan pembakaran sampah
Baca Juga: Kim Jong-un Dilaporkan Koma, Adiknya Bakal Ambil Alih Kekuasaan
Oleh sebab itu, tugumalang.id, Grup Tugu Jatim merangkum 3 penyebab kebakaran yang paling sering terjadi di Kabupaten Malang selama tahun 2020 ini agar masyarakat lebih berhati-hati.
1. Korsleting Listrik/Kendaraan
Korsleting listrik/kendaraan adalah penyebab kebakaran paling sering terjadi di Kabupaten Malang. Total saja ada 19 kejadian kebakaran akibat konsleting listrik maupun kendaraan.
Bahkan, konsleting listrik mendominasi penyebab kebakaran selama Bulan Januari sampai Mei. Yaitu total ada 16 kejadian dari 22 kejadian kebakaran.
“Konsleting ini bisa juga karena human error, misalnya stop kontak diberikan beban terlalu tinggi. Sudah di pasang T tapi masih dipasang T lagi,” tegasnya.
Bisa juga karena penaikan beban listrik yang tidak diikuti dengan penggantian komponen listrik. “Karena kabelnya tidak kuat untuk bebannya, misalnya dulu listriknya 450 diupgrade menjadi 900 atau 1.300 tapi kabel dalamnya tidak diganti,” ujarnya.
2. Pembakaran Sampah
Kebakaran akibat pembakaran sampah adalah penyebab yang paling signifikan ketika memasuki musim kemarau ini. Karena akibat keteledoran manusia ini, api bisa merambat dari dedaunan dan kayu-kayu kering di sekitarnya.
Total sudah ada 9 kejadian kebakaran akibat pembakaran sampah selama 2020. Kejadian ini didominasi Bulan Juli dan Agustus dengan total 7 kejadian dari 14 kejadian kebakaran.
Golly mengungkapkan jika kejadian ini adalah 100 persen keteledoran manusia. “Kalau musim kemarau ini cukup signifikan, misalnya kalau malam-malam dingin lalu bakar-bakar buat perapian dari kayu. Ketika ditinggal tidak dipastikan betul-betul mati,” jelasnya.
Oleh sebab itu ia memperingatkan masyarakat agar lebih teliti setelah membakar sampah. “Seharusnya dipastikan mati dengan disiram, lalu diuraikan biar bara apinya benar-benar mati. Karena meskipun bara api kecil kalau terkena angin jadi membesar,” tegasnya.
3. Kompor
Kompor juga menjadi salah satu penyebabnya signifikan kejadian kebakaran di Kabupaten Malang selama 2020. Total sudah ada 5 kejadian yang disebabkan kelalaian manusia ini.
“Biasanya habis menyalakan kompor, lupa dimatikan. Akhirnya api merembet ke mana-mana,” ungkap Golly.
4. Lain-lain
Terakhir, penyebaran kebakaran di Kabupaten Malang selama 2020 diantaranya karena puntung rokok, las besi, pengisian bensin, gesekan serbuk kayu dan kejadian yang masih dalam penyelidikan.
Reporter: Rizal Adhi Pratama
Editor: Gigih Mazda