Bisnis  

Ivon Meyrinda, Pebisnis Muda asal Tuban Sulap Daun Jati Jadi Camilan Keripik Ekonomis

Pernah Dicicipi Menparekraf Sandiaga Uno

Ivon Meyrinda. (Foto: Mochamad Abdurrochim/Tugu Jatim)
Ivon Meyrinda, ibu muda yang menyulap daun jati menjadi makanan olahan keripik gurih dan renyah di Tuban. (Foto: Mochamad Abdurrochim/Tugu Jatim)

TUBAN, Tugujatim.id – Siapa sangka daun jati yang biasanya digunakan untuk membungkus makanan, kini naik pamor. Berkat tangan dingin Ivon Meyrinda, 25, pebisnis asal Desa Kowang, Kecamatan Semanding, Tuban, Jatim, daun jati disulap menjadi olahan makanan berbentuk camilan keripik krenyes dan maknyus.

Ivon Meyrinda dalam membuat keripik dari daun jati, dia menjadikan dapur rumahnya sebagai tempat memproduksi. Bahkan, bisnis keripik daun jati ini laku terjual 1.000 pcs per bulan. Menurut dia, selama pandemi Covid-19 hampir melululantahkan usaha kateringnya yang dibangun selama dua tahun.

Dia sering merenung dan melihat dedaunan jati yang berguguran di sekitar rumahnya. Hasilnya, dia berpikir daun jati yang sumber bahan bakunya melimpah, mungkin bisa dimanfaatkan menjadi olahan makanan.

Setelah itu, Ivon Meyrinda mencoba mencari artikel soal kandungan gizi protein yang ada pada daun jati selama sebulan. Mantap dengan keputusannya, dia mencoba mengolah daun jati jadi keripik gurih dan renyah.

Ivon Meyrinda. (Foto: Mochamad Abdurrochim/Tugu Jatim)
Produk keripik daun jati milik Ivon Meyrinda di Tuban. (Foto: Mochamad Abdurrochim/Tugu Jatim)

“Ya, saya searching tetang daun jati seperti apa. Apakah bisa dimakan dan lain-lainnya,” terangnya.

Dara kelahiran 11 November 1997 ini mengatakan, rasa keripik buatannya diminati tak hanya dalam kota saja. Tapi, produknya juga diminati di luar provinsi, seperti Sumedang, Bali, hingga Jakarta.

“Kami pasarkan menggunakan marketplace dan media sosial yang ada,” terangnya.

Meski begitu, pada awal usaha merintis keripik daun jati, dia sempat kesulitan mencari pasar yang pas. Namun, hal itu tidak membuatnya putus asa. Dia justru bersemangat untuk mengikuti setiap kali ada bazar UMKM, baik yang digelar dinas maupun intansi lainnya.

“Dari semula sendirian, kini ada empat karyawan. Per bulan, rerata kami menerima pesanan seribu kemasan dari para reseller di berbagai kota,’’ terangnya.

Ivon menuturkan, kemasan keripik yang dia jual sekitar Rp10 ribu per kemasan 100 gram. Sementara untuk reseller yang menjual kembali produknya berasal dari Lamongan, Kediri, Surabaya, dan Tulungagung.

Tak hanya itu, ternyata keripik hasil produk Ivon juga pernah dicicipi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam momentum pelatihan UMKM di Kabupaten Jember pada Agustus 2022.