MALANG – Warganet sempat dihebohkan dengan video viral bertajuk ‘Jalur Gowes Gadis Desa‘ yang diduga ada di Malang. Usut punya usut, lokasi pada video tersebut memang datang dari Kabupaten Malang. Persisnya ada di Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso.
Dalam video pendek yang beredar, tampak sejumlah pesepeda mengabadikan momen dua gadis cantik memakai kemben di lokasi sungai. Dalam foto-foto yang juga beredar, dua gadis yang sama tampak melayani swafoto para pesepeda sembari berbasah-basah di lokasi sungai.
Menurut Camat Karangploso Indra Gunawan, jalur ‘aduhai’ tersebut bukanlah inovasi program pengembangan pariwisata desa maupun panitia gowes. Melainkan oknum warga yang ‘mengamen’ alias memanfaatkan kesempatan saat keramaian acara Gowes (bersepeda) tersebut.
Saat itu pun, lanjut Indra pihak panitia langsung membubarkan oknum event selundupan ini. Saat dibubarkan, mereka diketahui telah meraup keuntungan dari peserta event hingga mencapai Rp 2 juta. ”Infonya dari panitia, sekali foto itu ditarik uang bayar Rp 50 ribu. Saat diobrak (dibubarkan) kata panitia udah sampai 2 juta,” tuturnya.
Indra menuturkan jika jalur tersebut terjadi di tengah event gowes yang sempat diresmikannya bersama pejabat setempat pada Minggu (6/9/2020) sepekan silam. Namun di tengah acara, ternyata ada oknum warga menawarkan jasa ‘ilegal’ ini.
Secara kreatif, mereka mendesain banner penunjuk arah dengan judul ‘Jalur Gowes Gadis Desa’ di tengah rute gowes yang ditentukan panitia. Lengkap dengan foto gadis cantik memakai kemben. Banner seolah resmi kepanitiaan itu dipasang di rute gowes jalur ekstrem kategori 15 km.
”Jadi itu mereka kayak ngamen, menawarkan jasa foto bersama dua wanita memakai kemben di sungai. Ya dengan bayar. Pasang banner sendiri di tengah rute gowes yang ditentukan. Tapi itu bukan panitia, mereka oknum yang menumpangi acara itu,” terangnya.
Mengetahui hal ini, pihaknya pun menyayangkan atas ulah warga tak bertanggung jawab tersebut. Apalagi, misi event gowes ini tadinya juga mencakup galang dana untuk santunan anak yatim. Indra mewanti-wanti agar ulah nyeleneh ini tak lagi terjadi. ”Semoga gak ada kejadian terulang kayak gini lagi di wilayah kami,” pungkasnya. (azm/gg)