MOJOKERTO, Tugujatim.id – Kurang dari sepekan lagi jamaah haji Kabupaten Mojokerto akan berpulang menuju Tanah Air. Saat ini, jamaah asal Bumi Majapahit ini sedang berada di Kota Madinah. Di sana, mereka banyak mengisi waktu dengan berziarah.
Setelah tiba di Madinah pada Senin (24/07/2023), pukul 19.30 WAS, jamaah haji Kabupaten Mojokerto mengikuti program ziarah ke Masjid Quba, lalu Masjid Qiblatain, pada Rabu (26/07/2023). Selain itu, mereka juga ke Jabah Uhud sekaligus mengunjungi makam sayyidina Hamzah, lantas bertolak ke Masjid Khandaq dan diakhiri ke kebun kurma.
“Semua ziarah dilakukan gratis, didampingi oleh para pendamping haji serta ketua kloter masing-masing,” kata Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kemenag Kabupaten Mojokerto M. Zainut Tamam, Sabtu (29/07/2023).
Saat berada di Masjid Quba, jamaah juga berkesempatan salat tahiyatul masjid, salat Duha, dan salat hajat. Lalu, saat berada di makam sayyidina Hamzah, jamaah berkirim doa dengan melantunkan tahlil.
Selain itu, ada pula program tasrih untuk jamaah haji Kabupaten Mojokerto. Adanya tasrih ini sebagai bentuk antisipasi agar mereka tidak berdesakan saat berada di Raudhah. Setelah mendapat tasrih, mereka mendapat waktu selama 15 menit. Rentang waktu ini berlaku untuk jamaah putra maupun putri.
“Setelah mendapat surat izin (tasrih) jamaah dapat memasuki Raudhah. Diberi waktu 15 menit, jamaah melakukan salat tahiyatul masjid, salat Duha, serta salat lain. Karena Raudhah ini tempat yang mustajab,” beber Tamam.
Selanjutnya pada Sabtu (29/07/2023), jamaah haji Kabupaten Mojokerto mendapat kesempatan melakukan ziarah mandiri. Artinya, mereka dapat mengunjungi tempat-tempat lain selain tempat yang direkomendasikan oleh Kemenag Kabupaten Mojokerto.
Walau demikian, mereka diberi kesempatan ziarah mandiri hingga mulai pukul 08.00-11.00 WAS. Rentang waktu ini diberikan agar jamaah haji Kabupaten Mojokerto melakukan salat Duhur berjamaah di Masjid Nabawi.
“Biasanya jamaah mengunjungi kebun kurma yang lain. Atau percetakan Al-Quran, atau Jabal Magnet. Diberikan waktu, pokoknya sebelum Duhur sudah ke Masjid Nabawi agar dapat salat berjamaah,” tutur Tamam.
Writer: Hanif Nanda Zakaria
Editor: Dwi Lindawati