MOJOKERTO, Tugujatim.id – Momen jelang peringatan kemerdekaan Republik Indonesia atau 17 Agustus tersisa kurang lebih tiga pekan lagi. Namun, euforia perayaan tersebut sudah mulai terasa di Mojokerto Raya. Tampak gedung pemerintahan maupun bangunan milik pribadi dihiasi dengan pernak-pernik bernuansa kemerdekaan Republik Indonesia.
Seperti yang dialami oleh Suyono. Warga Kota Mojokerto yang telah berjualan bendera selama 15 tahun ini merasakan mulai banyak warga Kota Mojokerto berburu bendera Merah Putih. Suyono yang sehari-hari berjualan di depan Pasar Tanjung Anyar Kota Mojokerto ini mengaku bendera dengan ukuran standar sudah banyak dibeli.
“Sudah banyak yang membeli (bendera) di sini. Ukuran sedang, sekitar 120×80 cm yang biasanya dibeli. Kemarin saja ada pesanan 100 biji. Pesanan 100 itu berupa tiang 3 meter sekalian benderanya yang ukuran 120×80 cm,” kata Suyono kepada Tugu Jatim, Sabtu (29/07/2023).
Selain itu, ukuran bendera yang dijual Suyono beraneka ragam. Mulai ukuran standar yaitu 120×80 cm, lalu bendera ukuran kecil dengan dimensi 25×35 cm, tiang besi, tiang bambu, serta umbul-umbul.
Seperti yang dialami Suyono pada tahun-tahun sebelumnya, jelang akhir Juli sudah banyak lembaga atau warga yang mencari segala pernak-pernik peringatan 17 Agustus. Terutama, bagi warga yang akan mengadakan berbagai perlombaan tujuh belasan.
“Seringnya sih kayak panitia lomba-lomba gitu. Lomba di sekitar warga atau lembaga. Banyak yang nyari bendera sedang maupun kecil, umbul-umbul juga banyak dibeli,” imbuh Suyono.
Dalam kesempatan terpisah, Tri Arifin, warga Gedeg, Kabupaten Mojokerto, juga merasakan pernak-pernik 17 Agustus mulai dibeli oleh warga Mojokerto. Kebanyakan, bendera dengan ukuran standar yaitu 120×80 cm menjadi incaran warga.
“Banyak yang mulai beli saat ini. Buat njagani (berjaga-jaga) kalau tidak sempat beli nanti. Jadi yang belinya sebelum masuk Agustus,” beber Arifin saat dikonfirmasi Tugu Jatim.
Menurut Arifin, momen seperti ini memang musiman. Artinya, hanya terjadi untuk sekali saja dalam setahun.
“Meski musiman, tapi tiap mau tujuh belasan selalu ramai, banyak yang nyari bendera,” ujarnya.
Writer: Hanif Nanda Zakaria
Editor: Dwi Lindawati