PASURUAN, Tugujatim.id – Menjelang hari raya Iduladha, puluhan ternak di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, terjangkit Lumpy Skin Disease (LSD). Penyakit kulit yang menjangkiti sapi ini meresahkan para pedagang dan peternak.
Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan, Nur Alfiyah mengatakan bahwa ada sekitar 69 ekor sapi yang terkena LSD. “Jumlah tersebut hasil pendataan mulai dari per tanggal 23 Mei kemarin,” ujarnya, pada Kamis (1/6/2023).
Dari 69 kasus LSD tersebut, ada tiga wilayah yang paling banyak penularannya. Kasus LSD paling tinggi berada di Kecamatan Gempol hingga 20 ternak. Disusul Kecamatan Sukorejo sebanyak 17 ternak. Kemudian Kecamatan Beji sekitar 10 ternak. Sementaranya sisanya tersebar di beberapa kecamatan berbeda.
Berdasarkan catatan Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan, baru satu ternak yang mati akibat LSD. “Laporannya baru satu ternak sakit yang meninggal,” ungkapnya.
Pihaknya berencana melakukan pengawasan ketat ke kandang-kandang peternak hingga pasar hewan. Mengingat hari raya Iduladha hanya tinggal menghitung hari.
“Nanti selain pengobatan ternak yang sudah terjangkit, juga ada pencegahan dengan vaksinasi dan pnyemprotan disinfektan,” ujarnya.
Sementara Ketua Paguyuban Peternak Kabupaten Pasuruan, Habibi justru memperkirakan ada ratusan sapi yang terjangkit LSD. Namun, masih banyak peternak yang disinyalir tidak melaporkannya kepada petugas keswan Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan.
Dia menginginkan agar pemerintah bisa segera mencari solusi agar penyakit kulit ini tidak menyebar luas. “Kami sudah koordinasikan dengan Dinas Peternakan. Kalau ada ternak yang sakit, harap segara lapor ke dinas,” pesannya.