TUBAN, Tugujatim.id – Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VIII Jawa Timur (Jatim) 2023 tinggal menunggu hari lagi. Namun, sejumlah persoalan muncul jelang event setingkat provinsi tersebut. Salah satunya terkait kuota atlet dan ofisial Kabupaten Tuban.
Pelatih sekaligus Ketua Cabor Paralayang Tuban, Masrondli mengatakan bahwa awalnya ia mengusulkan empat atlet, dua pelatih, dua mekanik, dan dua ofisial yang berangkat ke Porprov Jatim. Namun, cabor paralayang Tuban hanya mendapat jatah tiga atlet saja (dua perempuan dan satu pria) serta dua pelatih.
Akhirnya, Masrondli mengeluarkan nama satu pelatih untuk diganti atlet yang tidak masuk kuota awal. “Sekarang jadi berangkat empat atlet satu pelatih. Mekanik dan ofisial tidak ikut hitungan. Padahal ini juga komponen penting dalam menunjang atlet,” ucap Guru SMK Abdi Negara Tuban itu.
Ia juga menyayangkan sikap Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Tuban yang dinilai hanya mementingkan prestasi namun tak memperhatikan pembinaan yang ada. “Jika hanya mengejar prestasi, namun menyampingkan pembinaan, siapa yang akan melanjutkannya?” ucapnya.
“Saya agak jengkel. Kalau memang boleh atlet saya daftar mandiri di awal, saya akan menyanggupinya. Ini pembinaan. Bukan hanya tuntutan prestasi saja. Kan yang tahu peluang dan potensi pastinya pelatih,” imbuhnya.
Selain itu, ia juga menilai tak ada perhatian dari Disbudporapar Tuban terhadap pembinaan atlet. “Lah ini tidak (ada perhatian). Latihan anggaran mandiri cabor, tapi ditarget juara. Siapa yang tidak gregetan?” ucapnya.
Sebelumnya, kata dia, anggaran pembinaan atlet dilewatkan KONI Tuban. Juga ada perhatian dari segi perkembangan atlet maupun cabor. “Selain itu ada pengawasannya, bentuknya latihan atlet dipantau, kompetisi yang diikuti atlet masing-masing cabor juga dipantau, target prestasi juga logis, lawannya, persiapan atlet, dan lain sebagainya,” bebernya.
Hal serupa juga sampaikan Pelatih sekaligus Ketua Cabor Selam Tuban, Wahyu Prasetiyo. Kata Wahyu, ada yang tak lazim menjelang Porprov Jatim tahun ini.
Dia mencontohkan, atlet selam Tuban yang akan dibawa ke Porprov Jatim sebenarnya ada enam. Dengan jumlah itu, ia telah mengukur potensi medali yang bakal diraih. Sebab, kompetitor yang mengikuti cabor selam juga belum banyak, sehingga peluang untuk memborong prestasi terbuka lebar.
“Namun faktanya, atlet saya hanya dua saja (yang diberangkatkan). Padahal, ini waktu yang tepat memberikan jam terbang bagi atlet lainnya. Karena ini sangatlah penting bagi pembinaan atlet untuk selanjutnya,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Disbudporapar Tuban, Emawan Putra mengklaim telah memberi peluang bagi atlet yang belum pernah bertanding di ajang ini. Meskipun begitu, ia berharap para atlet tetap berpeluang mendapat prestasi.
“Yang tidak diberangkatkan agar lebih memperbanyak latihan. Sebab, dengan dana yang terbatas, harus bisa mengukur, bukan sekedar kirim saja. Nanti pertanggungjawabannya gimana?” ucapnya.
Perlu diketahui, kontingen Tuban ditargetkan bisa masuk peringkat 10 besar dalam Porprov Jatim tahun ini.
Reporter: Rochim
Editor: Lizya Kristanti