News  

Kapasitas 96 Bed, Safe House Rusunawa Kepanjen Malang Hanya Terisi 15 Orang

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Anita Flora saat ditemui di Safe House Rusunawa Kepanjen, Rabu (18/8/2021). (Foto: M Sholeh/Tugu Malang/Tugu Jatim)
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Anita Flora saat ditemui di Safe House Rusunawa Kepanjen, Rabu (18/8/2021). (Foto: M Sholeh/Tugu Malang/Tugu Jatim)

MALANG, Tugujatim.id – Tingkat keterisian ruang isolasi di Safe House Rusunawa Kepanjen, Kabupaten Malang terbilang masih longgar. Pasalnya, dari total kapasitas 96 bed yang disediakan, saat ini masih terisi 15 pasien Covid-19.

“Di sini sekarang ada 15 pasien. Mereka ada yang gejala ringan dan tanpa gejala,” ujar Anita Flora, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Rabu (18/7/2021).

Menurutnya, perkembangan Covid-19 Kabupaten Malang pada pekan ini memang tampak mulai menurun dari pada pekan sebelumnya.

“Di sini juga pernah full saat ada Pekerja Migran Indonesia (PMI) itu. Jadi waktu itu memang terjadi lonjakan gelombang dua. Kalau sekarang sudah mulai melandai,” paparnya.

Anita mengatakan, perawatan pasien isolasi di safe house tersebut tentu lebih efektif dari pada isolasi mandiri dirumah. Karena pasien Covid-19 yang isolasi dirumah tidak bisa mendapatkan pemantauan optimal dari tenaga kesehatan.

“Yang pasti di sini ada nakes yang akan siap bila sewaktu waktu dibutuhkan. Kalau di sini lebih diperhatikan, ada yang memberikan makan, konsultasi dan mengajak orang berolahraga,” ucapnya.

“Kalau di rumah tentu tidak ada, di sini mulai jam 8 olahraga. Pasti di sini akan lebih sehat karena asupan gizinya diatur dan mereka dirawat dengan baik,” imbuhnya.

Selain itu, segala fasilitas penunjang penyembuhan pasien Covid-19 juga telah dilengkapi. Mulai konsumsi, obat obatan, nakes, oksigen hingga wifi.

Disebutkan, sejauh ini Safe House Rusunawa Kepanjen telah merawat sebanyak 783 pasien. Di mana dari angka tersebut, 758 pasien dinyatakan sembuh, dan hanya ada 10 pasien yang dirujuk ke Rumah Sakit. Sementara 15 pasien masih dirawat di sana.

“Kalau sudah bergejala berat maka akan rujuk ke RS. Jadi kadang ada yang depresi, sehingga yang awalnya gejala ringan dia jadi berat karena kondisi psikis,” ucapnya.

Untuk bisa masuk ke Safe House Rusunawa menurutnya, pasien Covid-19 cukup mengajukan permohonan ke Puskesmas terdekat. Selain itu, keluarga pasien juga bisa mendaftarkan langsung ke Safe House Rusunawa tersebut.

“Jadi kalau misalnya ada yang mau kesini karena bergejala ringan atau OTG maka bisaa melalui Puskesmas terdekat. Nanti akan diarahkan oleh pihak Puskesmas. Namun yang mau langsung kesini juga bisa,” tutupnya.