MADIUN, Tugujatim.id – Kapolres Madiun Kota, Jawa Timur, AKBP Dewa Putu Eka Darmawan bersama jajarannya berusaha untuk selalu optimal melayani para tamu. Termasuk para peserta didik Sekolah Staf dan Pimpinan Pertama (Sespimma) Polri angkatan 66.
Dewa yang sangat akrab dengan para wartawan mengatakan, selama ini bersama jajarannya berusaha melayani semua tamu termasuk dari Sespimma dengan sebaik-baiknya. Itu sesuai dengan kebiasaannya selama ini setiap bertugas di mana pun.
“Semua tamu harus kami hormati agar mereka senang dan puas saat berada di wilayah kerja Polres Madiun Kota. Dengan begitu, mereka mempunyai kesan positif yang sangat mendalam pada kami,” ujar Dewa.
Mantan Wakapolres Malang Kota itu tidak sekadar berucap. Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana telah membuktikannya sendiri. Setiap menjadi tamu Dewa selalu mendapatkan layanan terbaik dari dia dan jajarannya.
Di sela-sela jadwal Dewa yang sangat padat, termasuk menerima para peserta didik Sespimma, mereka berjumpa sekitar 30 menit. Setelah itu Dr Aqua pamit untuk melanjutkan agenda silaturahim ke teman-temannya di Solo, Jawa Tengah.
“Terima kasih kepada Mas Dewa yang telah berkenan menerima saya di tengah jadwalnya yang sangat padat. Meski ketemunya sebentar, tapi saya banyak belajar dari beliau,” tutur Dr Aqua.
Bagi Dr Aqua waktu yang ada sangat berarti, meski itu singkat. Penggemar silaturahim tersebut pasti mengoptimalkan.
Itulah yang terjadi pada Rabu pagi (29/09/2021). Walau belum janjian, namun niat baiknya untuk silaturahim membuat Dr Aqua rela menempuh perjalanan darat sekitar 2,5 jam dari rumahnya di Yogyakarta ke Madiun. Agenda utamanya hanya satu: menemui teman akrabnya yang kini menjabat Kapolres Madiun Kota, Jawa Timur, AKBP Dewa Putu Eka Darmawan.
Keyakinannya yang kuat membuat Dr Aqua dapat mewujudkan niat baiknya yaitu silaturahim ke Dewa di kantornya. Setelah sebelumnya berangkat dari rumahnya di Yogyakarta selesai salat Subuh sekitar pukul 05.00.
Begitu tiba di Polres Madiun Kota, Dewa belum datang. Dr Aqua langsung telepon pria rendah hati asal Denpasar, Bali, itu. Saat mengetahui karibnya berada di kantornya, Dewa kaget.
“Sudah lama Pak Aqua tiba di Polres Madiun Kota? Saya sedang menuju kantor. Sebentar lagi tiba,” ujar Dewa.
Tidak lama kemudian, sekitar lima menit, Dewa tiba di kantornya. Dengan ramah dia menyapa Dr Aqua. Kemudian mengajak masuk ke kantornya.
Saat itu di lobi kantornya ada beberapa meja bulat dan kursi yang tertata rapi. Menunjukkan bahwa Dewa mau menerima tamu.
Sedangkan di halaman Polres Madiun Kota ada tenda dan banyak kursi berjarak yang tersusun rapi. Di sana rencananya ada kegiatan donor darah yang melibatkan anggota dan para tamunya.
“Saya sedang ada tamu para peserta didik Sespimma Polri angkatan 66. Mereka sengaja datang ke sini untuk melaksanakan Praktek Kerja Profesi atau Kuliah Kerja Lapangan,” jelas Dewa.
Dia merasa terhormat mendapat kunjungan para koleganya dari Polri. Sedangkan semua peserta didik adalah juniornya. Mereka sengaja datang ke Polres Madiun Kota yang dipimpin Dewa untuk belajar.
Sehari sebelumnya pada Selasa (28/09/2021) di Hotel Aston, dalam acara pembukaan kegiatan tersebut, Wali kota Madiun Maidi menerima rombongan dari Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Maidi mengatakan senang dan bangga Kota Madiun terpilih sebagai tempat kegiatan tersebut. Hal itu berpengaruh positif pada kemajuan Kota Madiun ke depannya.
Dia mempersilakan sebanyak 131 peserta didik Sespimma dan para pembinanya melaksanakan berbagai kegiatan di Kota Madiun dan sekitarnya. Terpenting yang perlu selalu diperhatikan adalah melaksanakan protokol kesehatan secara ketat karena masih pandemi Covid-19.
“Suatu kehormatan bagi masyarakat Madiun didatangi para peserta didik Sespimma. Harapan saya saat kelak bertugas di tempat masing-masing, mereka berkenan mempromosikan Kota Madiun,” ujar Maidi menyampaikan harapannya.
Semua peserta didik Sespimma dalam melaksanakan berbagai kegiatannya disebar ke enam polres. Selain ke Polres Madiun Kota, juga ke Polres Madiun, Jombang, Ngawi, dan Polres Nganjuk.
Sangat Strategis
Sebelumnya sekitar empat bulan lalu, Dr Aqua ke Madiun. Khusus memenuhi undangan Dewa untuk melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi dengan jajarannya. Acaranya di Gedung Baramahkota Polres Madiun Kota pada Senin (14/06/2021).
Waktu Sharing Komunikasi dan Motivasi itu, Dr Aqua mengatakan perkembangan teknologi digital 4.0 menuntut layanan setiap anggota Kepolisian Republik Indonesia yang cerdas (smart) dan profesional. Seluruh anggota Polri harus mampu menghadapi tantangan dan perkembangan masyarakat era digital yang semakin kompleks dengan perubahan yang sangat cepat.
“Setiap anggota Polri juga harus bisa melakukan jihad informasi sebagai wujud ekspresi. Sebab, saat ini masyarakat berada di dunia tanpa batas, ledakan informasi yang kemudian menjadikan manusia sebagai produk informasi. Anggota Polri mesti menjadi teladan dalam menyampaikan informasi yakni biasakan menyaring informasi sebelum di-sharing,” ujar Dr Aqua.
Dr Aqua selain Sharing Komunikasi dan Motivasi, juga silaturahim dengan para wartawan dan netizen yang dilaksanakan pada Senin siang kemarin di resto Omah Cabe Jalan Pahlawan Madiun. Hadir dalam pertemuan tersebut wartawan senior Santoso. Dewa yang memfasilitasi semua acara itu.
Tema Sharing Komunikasi dan Motivasi yang disampaikan Dr Aqua adalah “Peran Polri di Era 4.0 Dalam Menghadapi Tantangan Tugas di Masa Pandemi Covid-19 untuk Mewujudkan Kamtibmas Kondusif Menuju Polri yang Presisi”.
Maka, menurut doktor Komunikasi dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Filkom Unpad) itu, memperkuat kemampuan komunikasi sangat strategis untuk mewujudkan Polri yang Presisi sebagaimana telah dicanangkan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
“Polisi harus lebih humanis saat memberikan pelayanan kepada masyarakat, tidak berbelit-belit dalam pengurusan surat. Ucapan anggota yang sopan dan tidak arogan ketika menyelesaikan berbagai kasus. Kemudian, dekat dengan masyarakat, melibatkan masyarakat dalam mendukung patroli keamanan Sabhara dan patroli lalu lintas sebagai bentuk tindakan preventif,” kata Dr Aqua menguraikan.
Penulis buku “super best seller” Trilogi The Power of Silaturahim itu melanjutkan, setiap anggota Polri juga harus memahami bahwa perlindungan masyarakat lebih diutamakan dalam menjaga pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Hukum memang harus ditegakkan, tetapi tetap melakukannya secara humanis. Pelayanan lebih terintegrasi, modern, mudah, dan cepat. Selanjutnya, mengedepankan pemecahan masalah dengan musyawarah, dan menjadikan proses hukum sebagai upaya terakhir. Peran polsek lebih dimaksimalkan dalam fungsi pencegahan, tak lagi semata prioritas menyidik perkara,” kata pria dengan jejaring pertemanan yang luas tersebut.
Buku Fenomenal
Sementara itu, di awal acara dalam sambutannya Dewa menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi atas berkenannya Dr Aqua memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi dengan jajarannya di Polres Madiun Kota. Hal itu sangat bermanfaat untuk memberikan semangat kepada para anggotanya yang selama pandemi Covid-19 nyaris tidak ada waktu untuk istirahat.
“Saya berterima kasih sekali dan sangat mengapresiasi Pak Aqua yang bersedia datang ke Madiun di tengah jadwalnya yang sangat padat. Saya tahu selama pandemi Covid-19 ini beliau sibuk sekali,” ujar Dewa.
Kapolres yang dekat dengan seluruh jajarannya itu melanjutkan, bahwa Dr Aqua selama ini sering memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi, baik di seluruh Indonesia maupun di mancanegara. Khusus di jajaran Polri, banyak senior yang telah memanfaatkan kepakarannya di bidang komunikasi dan keahliannya sebagai motivator.
“Pak Aqua ini juga telah banyak menulis buku. Nanti semua peserta yang hadir di sini akan mendapatkan buku-buku beliau yang sangat laris. Selama ini saya menggunakan karya-karya Pak Aqua sebagai sarana kontak dengan para mitra. Semua relasi yang saya berikan buku-buku itu sangat senang,” ujar Dewa.
Terakhir sejak awal 2021 ini memasarkan dua buku yang fenomenal dan masuk kategori “super best seller”. Kedua buku itu berjudul “Humanisme Silaturahim Menembus Batas: Kisah Inspiratif Persahabatan Aqua Dwipayana-Ventje Suardana (Satu Kesamaan Yang Mampu Mengatasi Sejuta Perbedaan)” serta “Berkarya dan Peduli Sosial Gaya Generasi Milenial: Kisah Inspiratif Dua Bersaudara Alira-Savero Dwipayana Bergiat untuk Sesama”.
Sampai sekarang, kedua buku yang melanjutkan sukses buku berjudul “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi” itu, sudah terjual puluhan ribu eksemplar. Selain Jakarta dan sekitarnya, pemasaran buku-buku yang merepresentasikan kiprah silaturahim Dr Aqua tersebut, banyak tersebar di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Buku pertama itu bahkan telah terjual hingga 160.000 eksemplar dan menjadi awal dari program umroh gratis The Power of Silaturahim (POS).
Saking banyaknya pembelian buku di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta sehingga stok buku-bukunya di Kota Semarang dan Kota Yogyakarta sudah hampir habis. Untuk mengantisipasi permintaan yang mendadak dan mendesak, Dr Aqua sudah menambah persediaannya dari Jawa Timur.
“Alhamdulillah, semua datang dari Allah SWT. Sejak awal saya meniatkan diri berbuat yang terbaik dan menjalankan silaturahim dengan sebaik-baiknya. Semua yang saya lakukan memang selalu diusahakan untuk dituliskan secara ringan dan dibagikan ke ribuan teman-teman saya melalui grup WA. Semoga menjadi inspirasi positif bagi semua,” ungkap Dr Aqua, pria murah senyum kelahiran Pematang Siantar, 23 Januari 1970, ini dengan tetap rendah hati.
Buku “Humanisme Silaturahim Menembus Batas: Kisah Inspiratif Persahabatan Aqua Dwipayana-Ventje Suardana (Satu Kesamaan Yang Mampu Mengatasi Sejuta Perbedaan)” memuat kisah jalinan persahabatan dua anak manusia dari latar belakang yang jauh berbeda, baik suku, agama, ras, dan golongan atau strata sosial-ekonominya. Dr Aqua seorang muslim dari suku Minangkabau yang lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara, dari keluarga sederhana pasangan Ayah-Bunda Syaifuddin-Asmi Samad.
Sedangkan Ventje seorang Tionghoa Katolik kelahiran Surabaya, Jawa Timur, dari keluarga pengusaha pasangan Papi-Mami Rudy Suardana-Susianawati Harlim.
Yang satu sampai mengenyam pendidikan S-3 hanya di tingkat lokal/nasional, sedangkan satu lainnya kuliah di Amerika Serikat.
Terlepas dari banyak perbedaan di antara mereka, kedua tokoh yang dikisahkan dalam buku tersebut mampu menjalin persahabatan bahkan hingga tingkat seperti saudara kandung. Dan, persaudaraan itu bukan hanya antarmereka berdua, melainkan juga keluarga besar kedua belah pihak.
Guru Besar dan Dekan ke-9 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Prof Deddy Mulyana MA PhD membubuhkan kata pengantar yang sangat apik dan relevan di buku “Humanisme Silaturahim Menembus Batas: Kisah Inspiratif Persahabatan Aqua Dwipayana-Ventje Suardana (Satu Kesamaan Yang Mampu Mengatasi Sejuta Perbedaan)”.
Selain itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana/Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo juga menyampaikan kata pengantar untuk buku setebal 237 halaman yang diterbitkan oleh Media Baca Mandiri ini.
Buku “Berkarya dan Peduli Sosial Gaya Generasi Milenial: Kisah Inspiratif Dua Bersaudara Alira-Savero Dwipayana Bergiat untuk Sesama” berkisah tentang kiprah sosial kakak-beradik Alira-Ero Dwipayana. Di usia yang cukup muda –masih kepala dua, Alira-Ero telah menorehkan prestasi yang menjadi idaman semua orang tua.
Prestasi itu tidak hanya mereka ukir dalam kaitannya dengan capaian pendidikan atau lingkungan kampus. Di luar itu, yang tentu membuat kedua orang tua mereka bahagia dan sangat bersyukur ialah Alira-Ero telah menorehkan karya dalam kiprah mereka di bidang sosial-kemanusiaan.
Kepedulian sosial terhadap sesama itu dilakukan di tengah kesibukan kakak-beradik itu bersekolah di SMA Regina Pacis Bogor, Jawa Barat, dan sesudahnya. Saat Alira kemudian kuliah di Korea University Business School di Seoul, Korea Selatan (Korsel) dan bekerja di perusahaan farmasi terkemuka Daewoong di Korsel, dia terus melanjutkan kiprah sosialnya.
Hal yang sama juga dilakukan Ero yang kini mahasiswa semester VIII Fakultas Filkom Unpad Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat. Kiprah mereka selengkapnya tersaji di buku setebal 293 yang dibubuhi kata pengantar oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana/Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo ini. (*)