MALANG, Tugujatim.id – Lebih dari setahun Indonesia dikepung virus Covid-19. Setiap hari Indonesia mengalami peningkatan jumlah orang yang terpapar Covid-19. Kasus ini pun melampaui India.
Melansir dari Yahoo!finance, jumlah kasus harian Covid-19 di Indonesia mencapai 40.000 selama tiga hari berturut-turut. Ini merupakan rekor tertinggi. Hal tersebut sangat menguras pasokan obat-obatan dan tenaga kerja di rumah sakit.
Sedangkan India dengan jumlah penduduk lima kali lebih banyak dari Indonesia mengalami penurunan kasus harian di bawah 39.000 kasus. Hal ini berbanding terbalik dengan kondisi di Indonesia.
Peningkatan kasus Covid di Indonesia tentu saja berpengaruh terhadap ekonomi negara. Saham Indonesia turun pada hari Rabu (14/07/2021) dengan indeks harga saham gabungan mencatat penurunan dua hari sekitar 2%.
Meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia mengindikasikan bahwa penyebaran vaksin secara global belum merata. Hal tersebut membuat negara-negara yang kaya memborong banyak vaksin.
Padahal, Indonesia telah memberikan vaksin untuk mencakup hanya 10% dari populasinya dan India 14%, dibandingkan dengan 46% dari populasi Uni Eropa dan 52% di AS, menurut Pelacak Vaksin Bloomberg.
Banyaknya berita hoax dibarengi dengan kurangnya pemahaman masyarakat terhadap vaksin juga membuat banyak masyarakat Indonesia ketakutan dan tidak ingin divaksinasi. Hal ini tentu akan memperlambat keberhasilan untuk menghilangkan wabah Covid-19 di Indonesia.
Virus varian baru yang bermunculan juga sangat membuat khawatir para pejabat, terutama di Pulau Jawa. Bahkan, di Malang saat ini berstatus zona hitam. Karena itu, Pulau Jawa dan Bali sedang memberlakukan PPKM Darurat pada 3-20 Juli 2021. Kemungkinan pembatasan akan diperpanjang karena melihat keadaan yang belum stabil.