MADIUN, Tugujatim.id – Peserta Kejurnas Drum Band 2022 menunjukkan antusiasme tinggi dalam gelaran di GOR Wilis, Kota Madiun. Kejuaraan yang resmi dibuka pada Rabu (07/12/2022) itu melibatkan 16 kontingen terbaik dari berbagai provinsi di Indonesia.
Peserta Kejurnas Drum Band 2022 itu berasal dari berbagai provinsi mulai Riau, DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Sumatera Utara, Lampung, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain itu, juga Sumatera Selatan, Jawa Timur, Jambi, dan Kalimantan Tengah.
“Seluruh peserta ikut, antusiasmenya luar biasa,’’ kata Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Madiun Agus Purwowidagdo.
Kejurnas Drum Band 2022 kali ini terbagi menjadi empat kategori. Yakni, Lomba Baris Berbaris (LBB), Lomba Unjuk Gelar (LUG), Lomba Berbaris Jarak Pendek (LBJP), dan Lomba Ketahanan dan Ketepatan Berbaris (LKKB).
“Ada empat kategori dalam event tersebut,’’ ungkap Agus.
Dia mengatakan, Kota Madiun ditunjuk sebagai tuan rumah setelah melalui berbagai verifikasi panitia. Meski penyelenggaraan dilaksanakan di Kota Madiun, dia melanjutkan, kepanitiaan tetap dilaksanakan oleh Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI).
“Kami menjadi tuan rumah, ini momentum bagi pengunjung yang datang untuk melihat Kota Pendekar ini,’’ imbuhnya.
Kemeriahan kejurnas itu tak hanya dirasakan oleh peserta dan penonton semata. Sebab, masyarakat juga bisa melihat Parade Nusantara yang diagendakan pada Sabtu (10/12/2022). Parade tersebut akan menghadirkan para peserta dari tiap kontingen dengan pakaian adat daerah masing-masing.
Parade itu juga diprediksi bakal menyedot banyak penonton, baik dari warga dalam kota maupun luar Kota Madiun. Kelompok drum band Kota Madiun ikut dalam bagian agenda tersebut.
“Ada bintang tamu juga yang dihadirkan nanti dari Marching Band Cendrawasih Taruna Akademi Polisi (Akpol),’’ bebernya.
Sementara itu, Wali Kota Maidi mengajak seluruh masyarakat sekitar untuk turut meramaikan Kejurnas Drum Band 2022. Dia mengatakan, setiap perhelatan lomba dibuka untuk umum dan gratis.
“Kegiatan ini jelas menimbulkan multiplier effect bagi daerah, perhotelan full, wisata banyak dikunjungi, dan UMKM kita lebih ramai dibanding biasanya,’’ ujarnya. (adv)