Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Gelar Doa Bersama di Malang

tragedi kanjuruhan tugu jatim
Doa bersama yang digelar keluarga korban tragedi Kanjuruhan, pada Sabtu (10/12/2022). Foto: Aisyah Nawangsari/Tugu Jatim

MALANG, Tugujatim.id – Keluarga dari puluhan korban meninggal tragedi Kanjuruhan datang ke halaman Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, untuk menggelar doa bersama, pada Sabtu (10/12/2022).

Tak hanya keluarga korban dari Malang Raya saja yang hadir, tetapi juga keluarga korban dari luar daerah seperti Blitar dan Tulungagung. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Bupati Malang, Sanusi dan Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto.

Sanusi menyampaikan bahwa pihaknya turut berbelasungkawa atas peristiwa yang merenggut 135 nyawa ini. “Para keluarga korban yang hadir, mudah-mudahan diberi ketabahan dan kesabaran oleh Allah,” ucapnya.

tragedi kanjuruhan tugu jatim
Doa bersama yang digelar keluarga korban tragedi Kanjuruhan, pada Sabtu (10/12/2022). Foto: Aisyah Nawangsari/Tugu Jatim

Acara yang dimulai sekitar pukul 10.00 WIB ini berlangsung khidmat. Sesuai berdoa, para keluarga terlihat mengobrol dan saling menguatkan satu sama lain. Mereka juga memberi semangat kepada para keluarga korban yang memperjuangkan keadilan.

“Ayo kita berdoa bagi para almarhum. Kalau untuk hukum akan terus berjalan. Insyaallah akan saya kawal sampai hembusan nafas terakhir saya,” ujar Devi Athok, salah satu keluarga korban yang melaporkan sejumlah pihak ke Polres Malang karena dianggap bertanggung jawab atas tragedi Kanjuruhan.

Selain untuk berdoa, momen ini juga menjadi ajang silaturahmi bagi para keluarga korban. Meski acara telah usai, para keluarga terpantau masih tetap di tempat untuk beramah tamah.

Menurut salah satu keluarga korban asal Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, Vincentius Sari, kini mereka memiliki sebuah grup untuk berkomunikasi. Diharapkan, tidak ada simpang siur informasi yang menyebabkan kesalahpahaman.

“Untuk forum ini kami terkumpul keluarga dari 85 korban. Ke depan, semua (keluarga 135 korban) harus masuk. Karena kalau tidak semua masuk, informasi yang kami dapatkan terputus-putus,” ujar ayah dari korban bernama Yohanes Revano Prasetyo tersebut.