MALANG, Tugujatim.id – Apa Anda pernah punya sekelebat pikiran negatif untuk melukai diri sendiri tanpa merealisasikannya? Manusia pada dasarnya selalu berpikir tentang beragam hal. Mulai dari pikiran positif maupun negatif. Namun, tahukah Anda, bahwa pikiran negatif tersebut terbentuk oleh instrusive thoughts atau pikiran intrusif dari manusia itu sendiri?
Jadi, instrusive thoughts atau pikiran intrusif adalah pikiran tak diinginkan yang bisa muncul tanpa peringatan dan kapan saja. Dilansir dari healthline, pikiran intrusif ini tidak ada penyebabnya. Intrusive thoughts ini memang datang secara alami dan secara acak. Terkadang, pikiran ini hanya lewat sekelebat dan hilang begitu saja.
Namun, jika pikiran negatif ini datang terus-menerus dan mengganggu, Anda mungkin terindikasi mengidap penyakit mental yang biasanya sangat berkaitan erat dengan pikiran intrusif. Seperti obssesive-compulsive disorder (OCD), post-traumatic stress disorder (PTSD), anxiety atau kecemasan berlebihan, dan depresi. Selain itu, pikiran ini juga bisa terjadi pada orang dengan riwayat cedera otak, demensia, dan sindrom parkinson.
Pemikiran Intrusif Dibagi Beberapa Tipe:
– Kekerasan, penyerangan, menyakiti diri sendiri atau orang lain.
– Merasa takut akan kuman dan bakteri, infeksi, atau terkontaminasi suatu penyakit.
– Ragu salah ketika melakukan sesuatu atau meninggalkan pekerjaan yang tidak selesai.
– Bertingkah atau salah kata saat berada di depan publik.
– Pikiran tentang situasi atau perilaku berbau seksual.
Meski pemikiran ini bisa hanya singgah dan berlalu begitu saja, terkadang pemikiran intrusif bisa melekat di pikiran Anda dan susah dihilangkan. Apalagi, jika Anda sampai ada niatan ingin merealisasikan pemikiran itu, tandanya Anda butuh bantuan psikolog atau psikiater.
Nantinya, Anda akan menjalani serangkaian pengobatan untuk memanajemen pikiran intrusif, seperti Cognitive Behavioral Therapy (CBT), terapis atau psikiater Anda akan mempelajari cara berpikir yang dapat membantu menjadi kurang sensitif terhadap pikiran yang mengganggu. Terapis atau psikiater Anda juga akan memaparkan pemicu pikiran mengganggu sehingga dapat belajar untuk bereaksi terhadap pikiran intrusif dengan pandangan yang berbeda.
Selanjutnya, Anda mungkin akan diresepkan antidepresan seperti Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRIs) jika terbukti memiliki riwayat penyakit mental seperti OCD dan PTSD. Tentunya, untuk menghilangkan pikiran intrusif adalah dari diri Anda sendiri.
Caranya, Anda harus mengenali pikiran. Ketika pikiran negatif itu datang, Anda bisa melabeli dan mengenali bahwa pikiran itu tidak sama dan tak harus dilakukan dengan niat atau direalisasikan. Ini bisa membantu mengurangi frekuensi atau intensitas pikiran tenang hal-hal yang tidak diinginkan.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim