YOGYAKARTA, Tugujatim.id – Sejumlah mahasiswa Yogyakarta menggelar aksi di bundaran Universitas Gadjah Mada pada Kamis (23/9/2021). Aksi ini dalam rangka mengenang 5 korban dari kalangan mahasiswa yang gugur pada aksi “Reformasi Dikorupsi” tiga tahun lalu.
Korban tersebut berasal dari Kendari dan Jakarta. Mereka adalah Yusuf Kardawi dan Immawan Randi, keduanya mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) kota Kendari, kemudian Maulana Suryadi, pemuda asal Tanah Abang Jakarta. Sedangkan Akbar Alamsyah dan Bagus Putra Mahendra merupakan pelajar asal Jakarta.
Mereka adalah pejuang yang menolak pengesahan revisi RUU KPK (Rancangan Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi) dan RKUHP (Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana).
Pada tahun 2019 silam terjadi aksi besar-besaran yang melibatkan mahasiswa dan elemen masyarakat di seluruh penjuru Indonesia. Para demonstran tersebut menolak pengesahan revisi RUU KPK yang berpotensi melemahkan fungsi KPK, juga menolak RKUHP yang pasalnya berpotensi multitafsir.
Namun ternyata, aksi tersebut di beberapa kota mendapat represi dari aparat sehingga lima orang tewas dalam insiden tersebut.
Untuk menunjukkan duka yang mendalam, para peserta aksi mengenang pakaian hitam. Mereka tak lupa menyanyikan lagu Darah Juang, lagu yang membangkitkan semangat untuk melawan pada setiap ketidakadilan.
Orator aksi juga tampak berapi-api memandu teman-teman agar mengingat para korban, mengingat keadilan yang harus ditegakkan. Para mahasiswa yang berasal dari beberapa kampus tersebut merapatkan barisan ke depan bundaran UGM, dan menyanyikan lagu Buruh Tani dan mengheningkan cipta.