SURABAYA, Tugujatim.id – Kepala Dinas Pehubungan Provinsi Jawa Timur (Kadishub Jatim) menyatakan, jika proyek kereta listrik Surabaya Regional Railway Line (SRRL) Surabaya Raya terealisasi, maka akan mengatasi masalah lingkungan, sosial dan ekonomi masyarakat.
Deputi Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/ Bappenas tengah membahas perkembangan proyek SRRL bersama Pemprov Jatim di Gedung Negara Grahadi di Surabaya pada Rabu (7/2/2023). Dalam pembahasan tersebut, diungkapkan pembangunan kereta listrik yang menampung 100 ribu orang per hari ini akan menelan biaya awal Rp3 triliun dan bisa beroperasi tahun 2029.
Proyek kereta listrik double track yang bakal menghubungkan wilayah Gerbang Kartasulila. Meski untuk tahapan awal akan melalui Sidoarjo-Surabaya terlebih dahulu lalu menuju Gresik dan Lamongan secara bertahap hingga 2050.
Kadishub Jatim, Nyono mengatakan jika proyek kereta listrik sustainable urban mobility plan atau SUMP akan menghemat emisi sebanyak 2,7 juta ton. “Dengan ada SUMP, ada 2,7 juta ton emisi yang kita hemat sampai 2050,” kata Nyono di Surabaya pada Rabu (7/2/2024).
Lalu, masyarakat juga menghemat pengeluaran untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) karena mobilisasi kenderaan pribadi diperkirakan akan berkurang dari yang saat ini mencapai 10,5 juta perjalanan.
“Kemudian, persoalan kemacetan yang dibakar (pengeluaran uang) masyarakat karena BBM, itu akan berhenti Karena transportasi publik dimasifkan pemerintah,” tuturnya.
Kata Nyono juga, kereta listrik ini diklaim akan mengurangi angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas.
“Ketiga, sosial. Jangan sampai kita tidak menjadikan SRRL ini menyebabkan bahwa kendaraan semakin menggila, semakin banyak kecelakaan. Kalau catatan Ditlantas, ada 13-15 orang meninggal karena kecelakaan motor di Jawa Timur,” jelasnya.
Saat ini, transportasi umum yang dimasifkan oleh Dinas Pehubungan Jatim adalah penyediaan Trans Jatim. Adanya pembangunan kereta listrik juga akan menghubungkan jalur ke stasiun-stasiun terkait.
“Kita punya program trans jatim, ketika ini sudah beroperasi, akan kita integrasikan ke stasiun stasiun itu kemudian, ada re-roading,” ucapnya.
Reporter: Izzatun Najibah
Editor: Darmadi Sasongko