MALANG, Tugujatim.id – Awal tahun ini hampir setiap daerah diguyur hujan. Ironisnya, warga Dusun Sumbernanas, Desa Druju, Kabupaten Malang, ini malah kesulitan mendapatkan air bersih.
Total ada 77 KK yang kesulitan untuk sekadar mandi, mencuci pakaian, hingga untuk minum. Mereka akhirnya memilih menampung air hujan untuk mendapatkan suplai air bersih.
Lantaran sumur bor yang sempat mereka pasang beberapa waktu lalu hingga kini tidak menyemburkan air sama sekali. “Kalau saat musim hujan kami masih bisa menampung air di bak mandi atau kaleng. Tapi, kalau musim kemarau kami harus membeli air seharga Rp 110 ribu untuk 5.000 liter air,” ungkap salah seorang warga bernama Widi pada Selasa (05/01/2021).
Selain menampung air dengan kaleng atau bak mandi, warga sekitar juga berinisiatif membuat kolam penampungan air agar semakin banyak yang bisa tertampung. “Ada juga kolam sedang kedalaman 3 meter untuk menyimpan air hujan, air kolam tersebut yang kami gunakan untuk kebutuhan sehari-hari,” terangnya.
Lebih lanjut, Widi mengungkapkan, sebenarnya memang ada bantuan air bersih. Namun, jumlahnya terbatas sehingga pembagiannya tidak merata kepada setiap warga.
“Kalau bantuan ada sebanyak 5.000 liter air untuk setiap RT. Tapi, kadang ada yang kebagian dan ada yang tidak, soalnya semua warga berebut mengambil airnya,” bebernya.
Selain itu, sumur bor yang dibangun swadaya oleh masyarakat sejak Agustus 2020 juga tidak membuahkan hasil hingga detik ini. Dan untuk melanjutkan pengeboran, warga sekitar terkendala biaya.
“Sumur bor hingga saat ini belum menemukan titik yang menyimpan air sehingga proyeknya terpaksa terhenti. Dan untuk melanjutkan sendiri dibutuhkan dana Rp 200 juta,” ungkapnya.
Widi pun berharap ada donatur atau Pemkab Malang yang mau membantu penderitaan warga Dusun Sumbernanas, Kecamatan Druju, Kabupaten Malang, agar bisa membantu proyek pembuatan sumur bor sehingga masalah kesulitan air di desanya dapat terselesaikan. (rap/ln)