Tugujatim.id – KFC Indonesia menghadapi tantangan besar hingga akhir kuartal ketiga tahun 2024. PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) yang mengelola jaringan gerai KFC di Indonesia mencatatkan kerugian sebesar Rp555,08 miliar.
Angka kerugian ini jauh lebih besar dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan peningkatan sebesar 266,59%, yang sebelumnya tercatat Rp152,41 miliar. Kerugian ini akhirnya memaksa FAST untuk melakukan langkah efisiensi bisnis. Salah satu dampak nyata dari langkah ini adalah penutupan 47 gerai KFC di berbagai lokasi di Indonesia. Keputusan ini diambil untuk meminimalisir tekanan finansial yang dihadapi perusahaan.
Tak hanya itu, efisiensi ini juga berdampak pada pengurangan tenaga kerja, dengan sebanyak 2.274 karyawan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Menurut laporan keuangan Kuartal III 2024, jumlah karyawan KFC Indonesia kini menjadi 13.715 orang, turun dari 15.989 orang pada akhir Desember 2023.
Manajemen FAST mengungkapkan bahwa kerugian besar ini disebabkan oleh dua faktor utama. Pertama, pemulihan bisnis dari dampak Covid-19 yang belum sepenuhnya optimal. Meski pandemi telah mereda, banyak sektor bisnis, termasuk makanan cepat saji, masih sulit untuk kembali ke performa maksimalnya.
Penyebab kedua adalah kondisi geopolitik yang kian memanas. Krisis di Timur Tengah membawa dampak bagi merek-merek besar seperti KFC, di mana gerakan boikot terhadap produk dari berbagai brand internasional mulai bermunculan. KFC menjadi salah satu merek yang terkena imbas dari seruan boikot ini, sehingga penjualan di beberapa wilayah mengalami penurunan.
“Dua masalah ini memberikan efek negatif terhadap hasil grup pada periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2024,” tulis manajemen FAST dalam laporan keuangan dilansir dari detikfinance, Selasa (12/11/2024).
Saat ini, KFC Indonesia masih mengoperasikan 715 gerai setelah menutup 47 gerai pada tahun ini. Situasi ini cukup mengkhawatirkan, mengingat di akhir tahun 2023, jumlah gerai KFC di Indonesia masih tercatat 762.
Langkah efisiensi semacam ini jelas bukan hal mudah, apalagi bagi perusahaan sebesar FAST. Meski demikian, KFC Indonesia tetap berkomitmen untuk bertahan dan beradaptasi di tengah kondisi yang sulit. Tantangan besar ini menjadi ujian bagi manajemen untuk menemukan strategi baru yang dapat membawa KFC kembali bangkit di masa depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Reporter : Penulis : Ayu Lestari/ Magang
Editor: Darmadi Sasongko