MALANG, Tugujatim.id – Kelompok KKM 158 UIN Malang mengunjungi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Waru Indah yang ada di Dusun Lowokwaru, Desa Tawangrejeni, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, pada Rabu (11/01/2023). UMKM itu memproduksi dua jenis makanan ringan, yakni semprit dan kuping gajah.
“Satu hari biasanya bisa memproduksi sekitar 40 ball (plastic ukuran produksi) dari kedua jenis jajan yang kami produksi, dan biasanya per ball-nya itu kami patok harga Rp120.000. Dan untuk akhir-akhir ini kami memproduksi agak lebih banyak di setiap harinya karena sekalian untuk stok menjelang lebaran nanti.,” jelas Pemilik UMKM Waru Indah, Sulikha.
Proses pemasaran dalam usaha ini sudah mencapai pengiriman ke luar Pulau Jawa, tetapi memang hanya difokuskan pada pengiriman luar Jawa dikarenakan permintaan pesanan hanya berasal dari luar Jawa. Hal ini disebabkan oleh banyaknya usaha-usaha yang memproduksi jenis jajanan terkait dalam suatu tempat yang sama.
Namun, Sulikha tetap menjual kemasan yang lebih ekonomis untuk dikonsumsi sebagai camilan harian warga sekitar.
“Untuk kemasan yang ekonomis di sini kami bukan berfokus untuk meraup keuntungan yang besar, karena untuk keuntungan besar sudah kami dapatkan di pengiriman ke luar Pulau Jawa, tapi di sini kami hanya ingin warga sekitar turut merasakan hasil yang kami produksi dengan harga yang murah,” jelasnya.
Selain berkunjung, mahasiswa KKM UIN Malang turut serta membantu proses produksi jajanan tersebut. Terlebih karena dalam proses produksi yang kebanyakan masih menggunakan tenaga manusia bukan menggunakan mesin, seperti dalam proses cetak adonan menjadi bentuk yang sesuai dengan bentuk jajanannya.
Beberapa proses yang sudah menggunakan tenaga mesin yaitu dalam proses pencampuran semua bahan adonan, serta proses pematangannya yang menggunakan oven semitradisional yang menggunakan arang dan penggorengan.
“Untuk penggorengan di sini hanya ada satu, tapi untuk oven kami memiliki tiga oven tradisional yang memakai arang untuk produksi, dan untuk satu kali oven hanya muat untuk tiga loyang. Terkait waktu pengovenan hanya membutuhkan waktu tujuh sampai delapan menit saja, dengan tetap diawasi agar tidak gosong,” jelas Karyawan UMKM Waru Indah, Jalil, yang bertugas dalam proses pengovenan.
Sementara untuk packaging masih menggunakan tenaga manusia secara langsung.(*)