MALANG, Tugujatim.id – Klarifikasi dilakukan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang Nazarudin Hasan soal penemuan puluhan botol diduga miras oplosan di bawah meja resepsionis kantor dispora yang masih berada di area Stadion Kanjuruhan. Faktanya, isinya adalah obat ternak.
Nazar pun mengakui saat dihubungi wartawan Tugumalang.id, partner Tugujatim.id, Rabu (12/10/2022), yang memberikan keterangan di video tersebut adalah dirinya.
“Itu adalah video pernyataan saya kepada Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF), tepatnya kepada Letnan Jenderal Doni Monardo,” ujar Nazar.
Dia menambahkan, pernyataan klarifikasi soal botol diduga miras oplosan ini hanya berlaku untuk botol berisi cairan cokelat di dalam kardus yang berada di bawah meja resepsionis kantornya. Apakah ada botol miras di area lain di Stadion Kanjuruhan, dia mengaku tidak tahu menahu.
“Kalau misalnya ada botol yang diduga berisi miras di tribun atau area lain, itu sudah di luar ranah saya,” katanya.
Nazar mengatakan, botol-botol yang disimpan di dalam dua kardus di bawah meja resepsionis kantor Dispora Kabupaten Malang tersebut berisi eco enzyme. Untuk diketahui, eco enzyme yang dikembangkan pemuda asal Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang, tersebut akan dipresentasikan untuk ajang Pemuda Pelopor yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI.
“Pada waktu itu sedang ada wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) sehingga eco enzyme tersebut diujicobakan untuk mengobati PMK,” kata Nazar.
Eco enzyme tersebut berada di kantor Dispora Kabupaten Malang karena hendak dikirim ke kantor Kemenpora di Jakarta untuk ajang Pemuda Pelopor.
“Tapi, saat dikirim staf kami, pihak ekspedisi menolak karena isinya cairan. Akhirnya dibawa kembali ke kantor dan tidak dibawa ke atas, mungkin karena berat. Jadi ditaruh di bawah meja resepsionis,” jelas Nazar.
Dia juga mengatakan, area resepsionis kantor Dispora Kabupaten Malang juga termasuk wilayah yang disewakan saat pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada Sabtu lalu (01/10/2022).
“Awalnya saya kaget sewaktu diberi tahu ada botol miras oplosan. Tapi, kemudian ada staf yang memberi tahu kabid (kepala bidang) bahwa itu bukan miras oplosan,” ujarnya.