SURABAYA, Tugujatim.id – Terhitung dari sekarang, pembukaan Piala Dunia U-17 di Surabaya kurang satu bulan lagi. Sejumlah titik di Kota Surabaya sudah mulai dihiasi atribut seperti banner dan umbul-umbul FIFA World Cup 2023.
Pemkot Surabaya akan menambah aksen di seluruh kota agar Piala Dunia U-17 semakin semarak mulai minggu depan, 28 Oktober 2023. Tidak hanya di sejumlah ruas jalan, pemkot akan memasang atribut di pusat perbelanjaan.
“Mulai minggu depan, mungkin sekitar 28 Oktober 2023, mereka nanti membuat sendiri-sendiri dengan tema Piala Dunia U-17. Juga ada di videotron dan jalan masuk ke dalam Kota Surabaya,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Minggu (22/10/2023).
Selain itu, dekorasi besar juga sudah dipasang di balai kota, tepatnya di depan Taman Surya dan Alun-Alun Surabaya Balai Pemuda.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Myrna Augusta Aditya Dewi mengatakan, pemasangan tersebut juga sebagai promosi ajang Piala Dunia U-17 akan digelar di Surabaya.
“Karena ini event internasional, jadi di berbagai sisi itu nanti harus keluar gaungnya. Jadi, bukan hanya di stadion yang akan dipakai, tapi juga di pusat-pusat pemerintahan hingga jalan-jalan protokol dan pusat keramaian,” ucap Myrna.
Selain itu, Pemkot Surabaya nantinya akan memasang maskot 3D yang juga akan digunakan untuk arak-arakan di beberapa tempat ikonik seperti monumen Bambu Runcing dan Jembatan Sawunggaling. Namun, perihal hal tersebut DLH akan berkomunikasi dengan dinas kebudayaan, kepemudaan, olahraga serta pariwisata (disbudporapar).
“Rencananya, kami ingin menambah di monumen Bambu Runcing, di Jembatan Sawunggaling tapi masih proses koordinasi lebih lanjut untuk diletakkan di situ. Karena itu harus ada persetujuan terlebih dahulu,” bebernya.
Diketahui, hingga saat ini sebagai persiapan Pemkot Surabaya dalam gelaran sepak bola akbar tersebut, setidaknya sudah mencetak 900 spanduk tentang Piala Dunia U-17 dan sudah disebar di beberapa titik.
Tidak hanya di kawasan jalan yang menjadi mobilitas masyarakat, tapi juga di setiap kecamatan, kelurahan, puskesmas, hingga RSUD.
Writer: Izzatun Najibah
Editor: Dwi Lindawati