Kursus Lisensi C-3 Nasional, PSMP Mojokerto Kantongi 5 Wasit Potensial

PSMP Mojokerto.
Para peserta kursus pelatihan wasit lisensi C-3 Nasional di Pungging, Kabupaten Mojokerto. (Foto: dok Askab PSSI Mojokerto)

MOJOKERTO, Tugujatim.id Kompetensi sumber daya manusia (SDM) dan profesionalisme wasit menjadi perhatian bagi manajemen PS Mojokerto Putra (PSMP). Berdasarkan masukan dari sekolah sepak bola (SSB) binaan PSMP, Kabupaten Mojokerto butuh banyak SDM juru adil lapangan yang berintegritas dan profesional. Karena itu, manajemen PSMP Mojokerto memutuskan menggelar kursus wasit berlisensi C-3 Nasional yang digelar pada 15-20 Mei 2023 di eLKISI Edupark, Pungging, Kabupaten Mojokerto.

“Kami putuskan membikin lagi kursus atau pelatihan wasit lisensi C-3 khusus wilayah Mojokerto. Karena masukan dari SBB binaan kami. Menurut mereka, Mojokerto kekurangan wasit yang mumpuni,” kata Sekretaris Umum PSMP Mojokerto Deddy Wiyudhayana saat dihubungi Tugu Jatim, Rabu (24/05/2023).

PSMP Kabupaten Mojokerto.
Suasana kursus pelatihan wasit lisensi C-III di Pungging, Kabupaten Mojokerto. (Foto: dok Askab PSSI Mojokerto)

Deddy menambahkan, setelah pelatihan wasit rampung pada akhir pekan lalu, wasit yang lolos tinggal menunggu hasil lisensinya diterbitkan oleh PSSI pusat. Deddy mengatakan, ada 29 wasit yang lolos dan berhak mendapatkan lisensi C-3. Sedangkan narasumber yang dihadirkan dalam pelatihan wasit ini berasal dari PSSI Pusat yaitu Mugito, Agus Hariyono, dan Purwanto. Ketiganya merupakan wasit senior di jajaran PSSI Pusat.

“Dari 30 orang itu 29 lolos dan berhak mendapat lisensi wasit C-3. Tinggal tunggu lisensi terbit saja, karena narasumber yang kami hadirkan berasal dari PSSI Pusat,” imbuh Deddy.

Deddy melanjutkan, ada lima wasit potensial dari hasil pelatihan ini. Dari hasil penilaian narasumber, baik teori dan fisik menunjukkan kelimanya menyimpan potensi bagus.

Wasit PSMP Mojokerto.
Para wasit di Kabupaten Mojokerto. (Foto: dok Askab PSSI Mojokerto)

’’Dari pantauan narasumber ada lima terbaik, salah satunya perempuan. Kalau secara fisik, mereka bisa setara dengan wasit provinsi bahkan nasional. Lalu secara teori, mereka bagus,’’ lanjut Deddy.

Dari potensi tersebut, manajemen PSMP Mojokerto membuka peluang bagi para wasit potensial untuk melanjutkan pelatihan berlisensi lebih tinggi. Namun, sesuai aturan, setidaknya mereka harus mempunyai jam terbang selama dua tahun untuk dapat mengantongi lisensi C-2.

“Tentu sesuai aturan, minimal wasit harus bertugas memimpin pertandingan selama dua tahun. Kalau sudah dua tahun, kami ajukan untuk ikut lisensi selanjutnya yaitu C-2. Itu komitmen kami agar program pelatihan wasit ini berkelanjutan dan memberi dampak positif bagi sepak bola Mojokerto,” tegas Deddy.