TUBAN, Tugujatim.id – Sebanyak 42 peserta mengikuti Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan (KML) di Aula Dinas Pendidikan, Senin (10/10/2022). Peserta kegiatan yang digelar Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Tuban ini, para guru pembina Pramuka dari beberapa sekolah serta anggota yang belum memiliki sertifikat KML.
Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Tuban Kapten Inf (Purn) Kacuk Karsono mengatakan, Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan merupakan salah satu program kerja dari Gerakan Pramuka Tuban. Tujuannya meningkatkan mutu orang dewasa dalam kepramukaan serta tersedianya pembina Pramuka yang mahir dan berkualitas.
“Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan diharapkan mampu mencetak pembina unggul, bermartabat, dan siap membantu menyiapkan SDM berkarakter,” ucap Kacuk, sapaan akrabnya.
Sementara itu, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky yang juga sebagai ketua Majelis Pembimbing Cabang, Kwarcab Gerakan Pramuka Tuban, ini mengatakan, kegiatan KML adalah wadah untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi serta kapasitas diri. Selain itu, diharapkan usai KML seluruh peserta dapat mengimplementasikan apa yang didapat selama kursus.
“Pramuka memiliki andil besar untuk bisa membantu kami dalam mengatasinya, mulai dari lingkungan hingga peningkatan SDM,” ungkap Bupati Lindra.
Mantan Anggota DPRD Provinsi ini juga mengapresiasi kegiatan yang sering dilakukan Pramuka Tuban, seperti penanaman pohon hingga kegiatan mencintai lingkungan lainnya. Hal tersebut sangat bermanfaat pada pembentukan karakter anggota yang kebanyakan adalah generasi Z (GenZ). Karena itu, Mas Lindra mengajak Pramuka untuk membantu pemerintah dalam mencetak generasi berkarakter.
“Mari bantu kami menyiapkan generasi yang berkarakter yang memiliki jiwa yang tangguh, bertanggung jawab, jujur, dan cinta lingkungan dengan menekankan pada pentingnya peran Pramuka dalam pembangunan SDM berkarakter untuk kemajuan daerah,” ajaknya.
Terakhir, putra mahkota anggota DPR RI Fraksi Golkar Haeny Relawati Rini Widyastuti itu meminta agar anggota Pramuka mampu menyerap dan mendengar masalah apa yang ada di masyarakat tingkat bawah. KML keterampilan harus berbanding lurus dengan apa yang ada di wilayahnya masing-masing.
“Jadi, ada output yang konkret dari kegiatan semacam ini, tidak hanya seremonial saja,” tutupnya.