PASURUAN, Tugujatim.id – Berawal dari kekhawatiran akan bahaya kecanduan gadget, kakek di Pasuruan bernama Imam Utomo, 60, menyulap lahan di belakang rumahnya menjadi sirkuit BMX mini. Kakek asal Kelurahan Sebani, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pasuruan, ini tidak ingin cucunya setiap hari berkutat dengan ponselnya.
Lahan seluas 160 meter persegi ini diubahnya menjadi sirkuit BMX mini untuk latihan sejak akhir 2022 lalu. Sebelum itu, dua cucunya selalu merengek untuk meminjam gadget orang tuanya.

“Yang satu masih TK, satunya lagi kelas 1 SD, di rumah dulu ya HP-an, ngerengek-rengek lihat YouTube-an,” ujar Imam pada Minggu (03/09/2023).
Tidak ingin dua cucunya bermain ponsel hingga lupa waktu, dia pun mulai mengenalkan mereka pada olahraga sepeda BMX. Bak gayung bersambut, si cucu ternyata menggemari olahraga yang terkenal cukup ekstrem tersebut.
Awalnya, si cucu harus mengikuti latihan sepeda BMX di sirkuit yang cukup jauh dari rumahnya. Namun, karena si cucu “ketagihan” olahraga sepeda, dia pun merelakan lahan kosong miliknya jadi sirkuit BMX tempat latihan.
“Sekarang tiap hari minta latihan, nggak ada capeknya mereka. Kalau nggak dituruti malah ngambek,” ucapnya.

Usahanya mengubah lahan kosong jadi sirkuit BMX ini pun membawa dampak positif bagi lingkungan sekitar kakek Imam. Satu per satu, anak dari tetangga ikut tertarik bermain dan berlatih BMX.
Setiap sore hari, lahan sirkuit BMX di seberang kantor Kelurahan Sebani ini pun selalu ramai. Mulai dari anak jenjang TK, SD, hingga SMP berlatih bersama.
Mereka dengan semangat mengayuh sepeda BMX naik track turun gundukan tanah yang penuh rintangan.
“Tiap sore selalu ramai, anak-anak sepulang ngaji latihan di sini. Kadang yang nggak punya sepeda ya dipinjami, main gantian,” imbuhnya.

Karena olahraga sepeda ini tergolong cukup ekstrem, kakek Imam tidak ingin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Dia pun mulai berkenalan dengan komunitas sepeda BMX Kota Pasuruan.
Bahkan, kini anak-anak dilatih oleh pelatih BMX profesional. Junaidi, salah satu pelatih, mengatakan, melatih anak-anak bersepeda BMX memang susah-susah gampang. Mantan atlet sepeda berprestasi ini harus telaten mengajari teknik-teknik dasar bersepeda BMX yang benar. Sebab, mengayuh sepeda BMX cukup jauh berbeda dengan bersepeda pada umumnya.
“Tekniknya itu khusus, seperti kayuhannya, harus tahu kapan kencang kapan tidak, lalu keseimbangannya, harus dijaga soalnya tracknya nggak mulus,” ujar Junaidi.
Dia berharap dengan adanya dukungan para orang tua terhadap hobi anaknya bermain sepeda BMX ini, ke depannya bisa berbuah manis. Sebab, Kota Pasuruan sendiri belum punya banyak bibit calon atlet bersepeda yang ber-skill tinggi.
“Ya, harapannya anak-anak ini yang jadi penerus kami, syukur-syukur kalau bisa berprestasi nantinya di dunia BMX,” ujarnya.
Writer: Laoh Mahfud
Editor: Dwi Lindawati