MOJOKERTO, Tugujatim.id – Patung Buddha Tidur Mojokerto semakin dikenal sebagai ikon wisata. Patung raksasa dengan dominasi warna emas ini tercatat sebagai Patung Buddha Tidur terbesar di Indonesia versi Museum Rekor Dunia Indonesia.
Saat diperhatikan secara saksama, patung dengan dimensi panjang 22 meter, lebar 6 meter dan tinggi 4,5 meter ini mempunyai relief terukir pada bagian depan bawah dan belakang bawah patung. Lantas, apa sebenarnya makna dari relief tersebut?
Upasaka Pandhita Maha Vihara Majapahit, Dharmapalo Saryono menjelaskan, terdapat dua makna cerita relief yang dimaksud. Relief bagian depan bawah bercerita tentang Parinibanasutta. Maksudnya, relief tersebut menjelaskan kehidupan Buddha Gautama dalam rentang waktu tiga bulan hingga menjelang wafat.

“Kondisi fisik yang semakin tua membuat Buddha lebih banyak mengajarkan ajaran Buddha kepada para pengikut dengan posisi tidur miring ke kanan berbantalkan tangan kanan,” terang Romo Saryono, sapaan Dharmapalo Saryono, Minggu (20/10/2024).
Sementara, relief bagian belakang bawah patung berkisah tentang salah satu konsep ajaran Buddha yakni karma. Maksudnya, karma merupakan hukum sebab akibat dan menjadi sebuah hal yang pasti dialami setiap makhluk. Dalam kata lain, siapa yang menanam kebaikan akan memperoleh kebaikan kepada pelaku dan sekitarnya, begitu pula sebaliknya.
“Sopo wonge nandur bakal panen. Kalau versi bahasa Jawa gitu. Relief belakang bawah bercerita tentang konsep karma,” tambah Romo Saryono.
Sementata soal latar belakang pembuatan patung, kehadiran Patung Buddha Tidur ini dibangun sebagai bentuk penghormatan kepada Sang Buddha. Sebelum mendapat pencerahan hingga menjadi Buddha, sosok yang diabadikan dalam patung raksasa ini bernama Sidharta Gautama. Dia merupakan seorang pangeran dari pasangan raja Suddodhana yang beristri Dewi Maha Maya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Reporter: Hanif Nanda Zakaria
Editor: Darmadi Sasongko