INGGRIS, Tugujatim.id – Partai leg pertama antara Manchester United menjamu AC Milang pada leg pertama babak 16 besar Liga Eropa, Jumat (12/03/2021) dini hari WIB di Stadion Old Trafford ini berakhir imbang 1-1. Gol penyama kedudukan AC Milan di masa injury time babak kedua itu pun membuat pelatih Man United, Ole Solkjaer kecewa dan frustasi.
Pada laga tersebut, gol Manchester United dicetak oleh Amad Diallo di menit ke-50. Sedangkan gol tandang penyeimbang yang membuyarkan kemenangan MU dicetak oleh Simon Kjaer pada menit ke-92.
Pertandingan dini hari tadi sebenarnya cukup sengit antara klub yang sama-sama berjuluk iblis, antara MU dengan serangan balasannya yang menjadi andalan, dengan posisi serangan, Bruno Fernandes ditengah, Greenwood dan James sebagai sayap, kanan dan kiri serta Martial sebagai ujung tombak terdepan.
Berhadapan dengan Milan dengan pertahanannya yang solid, Tomori yang bermain baik menghalau serangan-serangan balasan dari MU, dan juga dibarengi susunan pemain depan dengan tempo penyerangannya yang teratur, terjadi beberapa drama yang tersaji di babak pertama, antara kedua klub ini.
Sebenarnya di babak pertama, Manchester United sudah kebobolan 2 kali. Pertama dimenit ke 5 yang dicetak oleh Leao dari hasil umpan trobosan panjang dari tengah lapangan, namun dianulir karena ia offside terlebih dahulu, yang kedua oleh Kessie di menit 11, namun juga dianulir oleh wasit, dengan alasan hands ball yang terlihat oleh sistem VAR.
Serta dari bek MU yang akhirnya jadi bulan-bulanan warganet, dan jadi bahan guyonan karena Maguire, kapten setan merah ini melakukan hal konyol, yang terkesan menyia-nyiakan peluang emas. Setelah Telles mengeksekusi tendangan bebas, yang berbuah tendangan sudut bagi MU.
Sang kapten dengan peluang emas, tak sampai 1 meter di depan sudut gawang , tak mampu membobol gawang Milan, karena bola mental oleh tiang gawang. Alhasil babak pertama berakhir 0-0.
Kjaer, Gol Penyama Kedudukan
Amad Diallo yang dipasang oleh Solskjaer di babak kedua menggantikan Martial ini sukses membuka kebuntuan diawal babak kedua, menit ke-50 dengan sundulan briliannya hasil umpan lambung jauh Bruno dari tengah lapangan, yang membelakangi kiper, Donnarumma ini mengubah kedudukan menjadi 1-0 untuk MU.
Berhasil bertahan dari gempuran-gempuran yang dilancarkan oleh Milan setelah ketinggalan ini, akhirnya Ole Sollkjaer dipertengahan babak kedua, memilih memasang Fred untuk menggantikan Bruno, dan Luke Shaw yang menggantikan James, dengan maksud lebih fokus pada pertahanan.
Justru dengan ubahan strategi bertahan dan penurunan tempo dari Manchester United ini, tak diduga malapetaka malah datang disaat satu menit sebelum pertandingan berakhir. 3 menit tambahan dari wasit memang dimanfaatkan dengan baik oleh Milan.
Simon Kjaer bek Milan, berhasil memberikan sundulan yang tak mampu dihalau oleh Henderson dari umpan lambung tendangan sudut ini berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1 sama. Gol yang meruntuhkan kemenangan di depan mata MU yang mana kurang lebih satu menit sebelum peluit tanda akhir pertandingan dibunyikan.
Pelatih Manchester United Ole Solkjaer Kecewa dan Frustasi
Dilansir dari BT Sport Ole Gunnar Solskjaer dibuat frustasi dengan cara Manchester United melenyapkan kemenanganya dan membiarkan AC Milan meraih gol tandang yang berpotensi penting dalam pertandingan Liga Eropa ini.
Kecewa dengan gol penyama kedudukan, “Tentu Anda akan selalu kecewa, ketika Anda kebobolan dengan cara seperti itu” Ujar Ole kepada BT Sport.
Lebih lanjut, manajer MU tersebut, dengan rasa frustasi dan kekecewaannya tetap objektif menilai Kjaer, “Simon Kjaer jelas pemain yang bagus, dia melakukan lari yang bagus, dia kuat dan dia mampu keluar dari blok, jadi dia berada di depan pemain (bek MU, red)”
Statistik pertandingan yang dilaporkan oleh The Guardian, Manchester United memang di bawah dari Milan, namun tak berjarak terlalu jauh. Mulai dari posisi dengan MU 48% dan Milan 52%, Tendangan 5 untuk MU yang hanya 2 on target sedangkan Milan 10, dan 5 yang on target. Ini berarti memang kedua klub bermain sama kuatnya, walau waktu babak kedua MU lebih sering diobrak-obrak pertahanannya. (Pramana Jati P/gg)