SURABAYA, Tugujatim.id – Agar program bisa berjalan dengan maksimal dan optimal, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah melayangkan permintaan pada BPJS Kesehatan untuk menambah percepatan integrasi data kepesertaan dalam program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).
Menurut Ida, integrasi semacam itu diperlukan agar tidak memakai data tunggal dari kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, akan tetapi perlu dikoneksikan pada Kementrian Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan. Semua data integrasi itu tertuang dalam sistem informasi ketenagakerjaan (Sisnaker).
“Supaya program JKP dapat berjalan optimal dan tepat sasaran, kita harus mengintegrasikan data kepesertaan dari BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan dan Sisnaker,” terangnya di Kantor Kementrian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Jakarta, Kamis (15/04/2021).
Selain itu, Ida juga menegaskan bahwa perlu adanya sinergi yang intens, rutin, masif antara Kementrian Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan. Termasuk yang paling pokok, jelas Ida, menyoal data kepesertaan yang disinergikan dalam Sisnaker.
“Yang menjadi fokus yakni integrasi data kepesertaan antara BPJS Kesehatan dengan BPJS Ketenagakerjaan yang kemudian diintegrasikan dengan Sisnaker (sistem informasi ketenagakerjaan, red),” bebernya.
Integrasi data dalam Sisnaker itu, jelas Ida, rencana bakal selesai memerlukan waktu 6 bulan. Sehingga Ida ingin tetap menjalin hubungan dengan BPJS Kesehatan karena penerima program JKP yakni peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
“Terus melakukan sinergi dengan BPJS Kesehatan, karena penerima program JKP ialah mereka yang menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN, red),” imbuhnya.
Di sisi lain, Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Gufron Mukti menyampaikan bahwa perusahaan bakal segera menyelesaikan garapan integrasi data di Sisnaker. Hal itu perlu waktu, lantaran banyak perusahaan yang tidak patuh, tidak mendaftarkan pekerjanya di BPJS Kesehatan.
“Kami menerima senang hati, nanti kita bentuk tim untuk lebih mengatur teknis supaya bisa menyelesaikan beberapa hal, termasuk kepesertaan program JKP,” pungkasnya.