Dua Jenderal Bintang Empat
Kemudian motivator ulung yang sangat laris selama pandemi Covid-19 itu mengajak para prajurit dan ASN bersama keluarga untuk selalu menjaga nama baik Kodim 0824/Jember selama 24 jam. Di manapun mereka berada baik sedang dinas maupun di luar itu.
Hal itu perlu dilakukan karena yang paling peduli menjaga nama baik Kodim 0824/Jember adalah keluarga besar Kodim ini. Bukan orang lain.
“Mari bersama-sama menjaga nama baik Kodim 0824/Jember. Dengan selalu bertutur kata baik dan perilakunya terpuji. Sehingga semua orang hormat dan respek pada kita,” pesan Dr Aqua.
Jika ada teman sekantor atau keluarganya yang tutur kata dan perilakunya tidak terpuji, mantan wartawan di banyak media besar itu melanjutkan, agar mengingatkannya dengan hati-hati. Jangan sampai menimbulkan masalah baru.
Kepada yang berbuat kurang baik itu, pesan Dr Aqua, tunjukkan kesalahannya. Kemudian kasih tahu cara memperbaikinya.
“Jika itu dilakukan secara baik-baik tanpa mempermalukan yang bersangkutan, saya yakin berhasil. Apalagi niatnya mau membantu memperbaiki yang salah untuk menjaga nama naik Kodim 0824/Jember,” tutur Dr Aqua.
Bapak dari Alira Vania Putri Dwipayana dan Savero Karamiveta Dwipayana ini mengingatkan bahwa selama 24 jam semua anggota Kodim 0824/Jember apapun pangkat dan jabatannya, mewakili dua jenderal bintang empat. Mereka adalah Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa.
“Terkait dengan itu maka di manapun berada tutur kata dan perilakunya harus selalu baik. Jangan sampai membuat malu dua bintang empat yang diwakili. Ini tidak main-main. Harus selalu dengan serius dan sungguh-sungguh melaksanakannya,” tegas Dr Aqua.
Aqua mengajak semua yang hadir untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan komunikasi mereka. Itu dinilainya sangat penting karena terkait erat dengan keberhasilan tugas-tugas mereka.
Doktor Komunikasi dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran itu mengatakan seluruh anggota Kodim 0824/Jember dapat belajar komunikasi. Terpenting ada niat untuk melakukan itu dan hatinya harus selalu bersih.
“Belajar komunikasi itu bisa secara otodidak. Tidak harus kuliahnya linier seperti saya yakni mulai dari S1 hingga S3 mendalami Ilmu Komunikasi,” jelas Dr Aqua.
Jadi Petani
Di sela-sela presentasinya tiba-tiba Dr Aqua menanyakan di antara peserta yang menghadiri acara Sharing Komunikasi dan Motivasi itu siapa yang akan memasuki masa persiapan pensiun (MPP). Dari bagian tengah sebelah kiri seorang anggota menunjuk jarinya.
Kemudian Dr Aqua memanggilnya ke depan. Setelah menyapa, memintanya untuk memperkenalkan dirinya.
“Nama saya Yunus Ibrahim. Pangkat Serda. Pertama kali masuk tentara pada 1989. Saya pernah tugas di banyak tempat termasuk di daerah operasi Timor-Timur (sekarang Timor Leste-red) dan Papua. Jadi suka dukanya banyak sekali,” jelas suami dari Husnul Khotimah itu.
Sejak 2017, lanjut Yunus, dirinya mutasi ke Kodim 0824/Jember. Kemudian menjabat sebagai Bintara Pembina Desa (Bintara) di Desa Biting, Kecamatan Arjasa. Beberapa bulan lagi akan melaksanakan MPP.
Saat Dr Aqua menanyakan rencananya saat MPP, dengan mantap Yunus menegaskan mau jadi petani. Untuk itu akan menyewa sawah milik masyarakat buat digarapnya.
“Saya berencana saat MPP jadi petani. Saya tidak punya tanah, sehingga untuk kebutuhan itu mau menyewa dari masyarakat yang punya tanah,” ungkap bapak dari Alfiyah Ainul Ibrahim, Alfin Ainul Ibrahim, dan Nurul Hidayanti Ainul Ibrahim, yang disambut tepuk tangan seluruh yang hadir.
Mendengar itu Dr Aqua memuji rencana Yunus. Kemudian meminta seluruh yang hadir untuk mencontoh yang dilakukan pria sederhana yang polos itu.
“Semua prajurit yang pensiunnya normal pasti akan mengalami MPP. Untuk itu jauh-jauh hari agar mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Contohlah yang dilakukan Pak Yunus,” pesan Dr Aqua.
Pria yang tinggal di Bogor, Jawa Barat itu melanjutkan, kalau sudah pensiun agar menikmati hidup. Jadi orang bebas merdeka dengan atasan satu-satunya hanya Tuhan. Jangan bekerja lagi sebagai pegawai meski masih kuat.
Kenapa seperti itu? Dr Aqua menjelaskan kalau kerja sama orang lain ada konsekuensinya. Jika melakukan kesalahan bisa dimaki-maki sama pemilik atau pemimpin perusahaannya. Padahal mungkin usianya jauh di bawah kita. Bisa saja umurnya sebaya anak kita.
“Jika itu sampai terjadi pasti sangat menyakitkan. Makanya jangan jadi pegawai lagi. Cukuplah mengabdi di TNI saja,” pesan Dr Aqua.
Sebagai apresiasi kepada Yunus, Dr Aqua spontan memberikan dia dan istrinya hadiah jalan-jalan ke Bali. Yunus mengaku selama ini belum pernah menginjakkan kakinya di Bali. Hanya sampai pelabuhan penyeberangan Ketapang Banyuwangi saja.
Mendengar dapat hadiah ke Bali, Yunus sangat senang. Untuk berbagi kebahagiaan dengan istrinya, Dr Aqua memintanya untuk video call ke istrinya.
Dengan semangat Yunus melakukannya. Begitu antusiasnya sampai ngomong kepada istrinya keliru.
“Ma, kita dapat hadiah liburan ke Bali dari komandan Bapak doktor Aqua. Waktunya terserah kita. Nanti setelah saya MPP. Mama senangkan dengan hadiah ini,” ucap Yunus.
Istrinya yang kelihatan kaget dan malu-malu, dengan canggung mengatakan senang mendapat hadiah itu. Apalagi jalan-jalan bersama suaminya ke Bali.
“Anggota yang lain kalau ada yang mau menemani Pak Yunus dan istri ke Bali silakan. Namun harus pakai biaya sendiri,” pungkas Dr Aqua sambil tertawa yang disambut tepuk tangan meriah dari seluruh peserta.
Memberi Manfaat
Dalam sambutannya, La Ode mengatakan, di masa bencana non-alam pandemi Covid-19 yang hampir dua tahun berlangsung dapat menurunkan semangat bekerja, bahkan banyak hal lainnya yang negatif terjadi pada masyarakat luas.
“Sehingga seluruh jajaran saya di Kodim 0824/Jember butuh motivasi untuk mengembalikan semangat mereka. Sebagai prajurit mereka harus selalu menjadi penyemangat masyarakat. Untuk itulah saya sengaja mengundang Pak Aqua ke sini,” kata La Ode.
Minggu lalu, lanjutnya, mereka ketemu di salah satu hotel di Tuban. Setelah sekitar setahun tidak berjumpa.
Saat pertemuan itu Dr Aqua memberikan dua buku “super best seller” karyanya yang merupakan bagian dari buku Trilogi The Power of Silaturahim. Judul bukunya adalah “Humanisme Silaturahim Menembus Batas: Kisah Inspiratif Persahabatan Aqua Dwipayana-Ventje Suardana (Satu Kesamaan Yang Mampu Mengatasi Sejuta Perbedaan)” serta “Berkarya dan Peduli Sosial Gaya Generasi Milenial: Kisah Inspiratif Dua Bersaudara Alira-Savero Dwipayana Bergiat untuk Sesama”.
La Ode berharap kehadiran dan materi yang disampaikan Dr Aqua bisa memberikan manfaat, termasuk memotivasi anggota yang pernah sakit dan mengalami musibah. Sehingga mereka dapat mempertahankan bahkan meningkatkan kinerjanya.
“Dr Aqua Dwipayana sudah keliling menjadi motivator ke berbagai satuan di TNI dan Polri. Bahkan hingga ke luar negeri. Kehadirannya di Kodim 0824/Jember adalah kali kedua. Tahun lalu pada bulan Oktober, Pak Aqua ke sini untuk melakukan kegiatan serupa. Mari kita optimalkan Kehadirannya yang hanya beberapa jam saja di Jember. Tolong disimak semua yang disampaikan Dr Aqua,” ucap lulusan Akademi Militer tahun 2001 ini.