BOJONEGORO, Tugujatim.id – Di ketinggian 400 mdpl di kaki Gunung Pandan, tepatnya di Desa Klino Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro tersimpan sebuah pesona taman hayati yang begitu memukau. Selain tanaman porang yang sudah menjadi ciri khas masyarakat Sekar dan sekitarnya, budidaya tanaman bunga seruni atau krisan baru-baru ini menjadi alternatif dan mulai diperkenalkan kepada masyarakat setempat melalui Program Percontohan Budi Daya Bunga Krisan hasil sinergitas antara Pemkab Bojonegoro dengan BPTP (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian) Yogyakarta.
Pada musim petik percontohan budi daya bunga krisan kali ini, Bupati Bojonegoro Anna Muawanah hadir langsung menuju Desa Klino Kecamatan Sekar untuk turut serta panen pertama kali bunga krisan yang diinisiasi oleh Anna Muawanah melalui Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian Kabupaten Bojonegoro, Kamis (26/08/2021).
Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah dalam arahannya mengungkapkan, program percontohan budi daya bunga krisan yang berada di Desa klino harus tetap terus dikembangkan.
“Ini potensi yang sungguh luar biasa. Bukan hanya budi daya bunga krisan saja, namun lebah madu dan bunga mawar sangat mungkin untuk bisa dikembangkan terutama di daerah kawasan-kawasan hutan,” katanya.
Lebih lanjut, green house tempat pengembangan bunga krisan tersebut menurutnya bisa diperluas lagi menjadi wisata alternatif, serta dapat menyuplai pelaku-pelaku usaha floorist yang ada di Bojonegoro, sehingga tidak perlu mendatangkan bahan baku dari luar. Selain itu, kata dia, dukungan sarana dan prasarana juga menjadi hal penting, serta aneka tanaman pelengkap yang lain seperti buah-buahan, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Dalam upaya dukungan infrastruktur, pihaknya telah melakukan langkah-langkah komunikasi serta koordinasi dengan beberapa pihak, yakni BBPJN (Balai Besar Pelaksaan Jalan Jawa Timur-Bali) serta Bupati Madiun untuk membangun kawasan agar segera di bukanya akses jalan TOL dari Saradan menuju Klino.
“Sehingga nantinya Kecamatan Sekar akan menjadi new area (kawasan baru, red) di wilayah Bojonegoro Selatan, semoga segera bisa terwujud,” pungkas Anna.
Sebagai informasi, bunga krisan atau dengan nama latin Chrysanthemum ini dapat tumbuh dan berbunga pada ketinggian 300 – 1200 mdpl dengan kelembaban udara antara 70% – 80%. Untuk pertumbuhan akar pada saat awal pertumbuhan diperlukan kelembaban 90% – 95%.
Bunga krisan sering ditanam/dibudidayakan sebagai tanaman hias, pekarangan, atau bunga petik karena warna bunganya yang indah, variatif, dan dapat tetap segar dalam 5-7 hari. Semerbak wanginya yang memukau, membuat sekuncup bunga krisan cocok dicampurkan ke dalam minuman teh agar lebih wangi dan nikmat.