MALANG, Tugujatim.id – Museum Ganesya Malang mempunyai koleksi benda peninggalan sejarah yang lengkap. Ada artefak, permainan tradisional, arsip sejarah, tokoh Indonesia, hingga berbagai benda kesenian dan budaya khas Jawa.
Museum ini tentu bisa jadi alternatif untuk mengisi waktu senggang dan hari libur keluarga. Dengan berkunjung ke Museum Ganesya Malang, ajak buah hati dan siswamu mengenal warisan budaya leluhur bangsa Indonesia.
Lokasinya dekat dengan pusat Kota Malang. Museum ini juga buka setiap hari. Jadi tidak ada alasan lagi untuk tak mengunjungi museum ini di sisa waktu libur yang ada.
Museum Ganesya Malang sendiri merupakan salah satu destinasi wisata Malang yang dimiliki oleh Hawai Group. Selain museum ini, juga ada Hawai Waterpark, Malang Night Paradise, dan Malang Smart Arena yang populer dan selalu jadi pilihan wisata saat musim liburan.
Sejarah Museum Ganesya Malang
Inspirasi berdirinya Museum Ganesya Malang tak lepas dari keinginan pengelola museum dan Hawai Group untuk melengkapi khasanah budaya yang ada di Malang. Apalagi Kota Malang dikenal sebagai salah satu kota pelajar.
“Malang sebagai kota pelajar memiliki banyak museum yang tumbuh dan berkembang 10 tahun terakhir, baik yang swasta maupun yang pemerintah,” ucap Pengelola Museum Ganesya Malang, Ampri Bayu Saputro, pada Rabu (26/4/2023).
Menurut Bayu, berdirinya museum di kawasan wisata Hawai Group ini diharapkan menjadi tempat wisata alternatif baru. Apalagi dengan penggabungan konsep museum yang menarik bagi anak-anak dan generasi milenial.
“Konsep edufan lebih mengusung bagaimana mempelajari kebudayaan sekaligus berwisata. Ganesya hadir untuk melengkapi ruang-ruang tersebut sebagai representasi belajar dan berwisata,” ujarnya.
Menyoal benda koleksi di Museum Ganesya Malang, pengelola telah melalui berbagai tahapan, termasuk melalui kurator yang lebih menyeleksi benda museum. “Sehingga dalam menyusun story line dan tema kurator lah yang berwenang untuk meletakkan benda koleksi,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa jumlah benda koleksi yang dipajang di museum dalam jumlah besar dalam rangka untuk menunjukkan bahwa peradaban Nusantara masa lalu sangat luar biasa.
“Semuanya dipresentasikan dan tidak ada yang disimpan dalam storage, agar pengunjung memahami betapa kaya dan luar biasa peradaban yang dibangun nenek moyang kita sebagai bangsa yang beradab,” tambah pria yang juga bertugas sebagai guide Museum Ganesya Malang ini.
Koleksi Museum Ganesya Malang
Apa saja koleksi benda bersejarah dan tinggalan budaya yang ada di Museum Ganesya Malang? Tentu sangat banyak dan beragam. Pastinya akan membuat para pengunjung berdecak kagum dan belajar banyak hal.
1. Koleksi Topeng Malangan
Museum Ganesya Malang tak kalah dengan museum topeng di Malang lainnya soal koleksi topeng. Di museum ini, terdapat beraneka ragam jenis topeng Malang yang khas.
Dari balik kaca, kamu bisa mencermati bahwa masing-masing topeng yang dipajang punya warna dan bentuk unik dengan makna tersendiri.
2. Manik-manik Bersejarah
Selain topeng, museum ini juga memiliki koleksi unik berupa manik-manik. Pernah dengar apa itu manik-manik? Jika penasaran, langsung saja pergi ke Museum Ganesya Malang. Di museum ini, kamu akan mendapat penjelasan dari guide dan mengamati langsung, manik-manik yang telah sejak lama digunakan sebagai perhiasan di masa lampau.
Konon, manik-manik paling tua telah ditemukan dan ada sejak tahun 38.000 sebelum masehi di Perancis. Tradisi manik-manik juga ditemukan di Mesir, sejak tahun 65.000 sebelum masehi. Keren dan bikin kamu makin penasaran bukan.
3. Peninggalan Presiden, Tokoh Kemerdekaan, dan Jejak Sejarah Para Sunan
Di museum ini, juga terdapat beberapa tinggalan benda sejarah dari para presiden di Indonesia, sejak zaman Bung Karno hingga era presiden Jokowi.
Selain itu, juga terdapat replika para sunan yang menjadi pioner penyebaran agama Islam di tanah Jawa. Salah satunya yang bisa kamu temui di Museum Ganesya Malang adalah jejak sejarah Sunan Kalijaga.
Museum ini juga memiliki koleksi replika para tokoh kemerdekaan yang berjasa besar bagi bangsa. Salah satunya adalah Jenderal Soedirman yang bisa kamu pelajari di museum ini.
4. Benda Kesenian dan Budaya Jawa
Bagi anak muda sekarang, menemui langsung pertunjukan gamelan mungkin sudah sangat jarang. Padahal, gamelan menjadi salah satu benda seni tradisi yang telah ada sejak masa lampau.
Nah, jika ke Museum Ganesya Malang, kamu bisa mendapati koleksi gamelan yang lengkap. Bahkan kamu bisa mempraktekkan dan coba bermain gamelan secara langsung.
Selain itu, juga ada koleksi wayang Potehi yang identik dengan akulturisasi budaya Tiongkok di Indonesia, khususnya Jawa.
Bicara soal koleksi wayang, di museum ini juga terdapat koleksi wayang lengkap yang biasa ada dalam pertunjukan wayang.
Di Museum ini, juga tersimpan koleksi tinggalan budaya khas berbagai daerah. Beberapa di antaranya seperti Barong dari Bali dan Reog Ponorogo.
5. Guci Antik
Museum ini memiliki aneka guci antik dan kerajinan tembikar yang tersimpan dengan baik di sebuah lemari kaca.
Dari balik kaca, pengunjung dapat mengamati beragam hasil kerajinan dari masa lalu lainnya seperti tombak, koin kuno peninggalan Majapahit, dan berbagai benda kuno yang unik.
Selain itu, juga ada koleksi Genta, sebuah keroncongan sapi yang diyakini masyarakat memiliki nilai magis tersendiri.
6. Artefak dan Benda Pusaka
Museum Ganesya Malang juga menyimpan beberapa tinggalan sejarah berupa artefak. Beberapa di antaranya adalah Agastya, deretan Dhiyami Budha seperti Wairocana, Amoggasiddhi, dan Amitaba.
Juga ada Gajahmina, model artefak yang menggabungkan bentuk ikan dan gajah. Serta replika Raja Kertanegara, salah satu raja Singhasari yang mashur di masa lalu.
Bicara benda pusaka, museum ini juga menyimpan beberapa keris kuno yang tentunya memiliki nilai sejarah tersendiri.
Dua jenis keris yang ada di museum ini antara lain adalah keris lurus dan berlekuk. Salah satunya ada Keris Nogo Rojo yang punya aura positif di dalamnya.
7. Permainan Tradisional Jawa
Pemainan tradisional Jawa yang mungkin sudah jarang ditemui saat ini adalah congklak atau dakon. Di Museum ini, kamu bisa menemukan berbagai permainan tradisional itu dan mempelajarinya sebagai bentuk pelestarian budaya.
Selain dakon, juga ada banyak permainan tradisional lain seperti permainan dari batok kayu, kayu, hingga boneka si unyil yang melegenda di hati anak-anak era 90-an.
8. Koleksi Menarik Lainnya
Selain beberapa koleksi yang telah disebutkan di atas, masih ada banyak koleksi bersejarah lainnya di museum ini. Contohnya, ada gambar dan sketsa lokomotif uap dari masa lalu. Juga ada beberapa sepeda kuno, arsip sejarah, dan musik seperti album dalam bentuk pita kaset khas tahun 80-an.
Lokasi dan Rute Menuju Museum Ganesya Malang
Museum Ganesya Malang berada di Jalan Balearjosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Tepatnya berada di Perumahan Graha Kencana Raya Karanglo yang dekat dari exit Tol Singosari.
Rute termudah untuk pergi ke museum ini adalah dengan menuju jalur utama yang mengarah ke Singosari. Begitu tiba di Karanglo, perhatikan penanda jalan di Google Maps yang akan menunjukkan lokasi akurat museum ini.
Harga Tiket Masuk Museum Ganesya Malang
Soal biaya, harga tiket masuk Museum Ganesya Malang sebesar Rp25 ribu. Harga tiket ini tentu tergolong murah dan terjangkau. Jika dibandingkan dengan kekayaan budaya Indonesia yang akan kalian dapatkan dan lihat di salah museum di Malang ini.
Cara beli tiket masuk Museum Ganesya Malang juga bisa kamu lakukan melalui tiket terusan di Malang Night Paradise.
Untuk informasi lebih lengkap, pengunjung dapat menghubungi laman resmi hawaigroup.id atau langsung melalui nomor telepon di akun instagram @museumganesyamalang.
Jam Buka Museum Ganesya Malang
Museum Ganesya Malang buka setiap hari mulai pukul 09.00 hingga 23.00 WIB.
Kamu bisa mengajak serta sanak keluarga untuk berkunjung di hari libur dan akhir pekan. Atau mengajak murid-murid sekolah ke museum ini saat jam pelajaran sejarah serta kesenian.
Itu tadi ulasan singkat tentang salah satu wisata museum terbaik di Malang, yakni Museum Ganesya Malang. Yuk, kunjungi museum budaya terbesar di Indonesia ini bersama keluarga.(ads)