tugujatim.id
  • Home
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Wisata
  • Kriminal
  • Nasional
  • Internasional
  • Featured
  • Sastra & Budaya
  • Advertorial
No Result
View All Result
tugujatim.id
  • Home
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Wisata
  • Kriminal
  • Nasional
  • Internasional
  • Featured
  • Sastra & Budaya
  • Advertorial
No Result
View All Result
tugujatim.id
No Result
View All Result
Stockholm Syndrome. (Foto: Pinterest/Tugu Jatim)

Ilustrasi korban sandera yang sedang diculik. (Foto: Pinterest)

Mengenal Stockholm Syndrome, Bentuk Ikatan Emosional Korban Sandera dengan Penculik

Dwi Lindawati by Dwi Lindawati
6 August 2022
in Pendidikan
0
Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

MALANG, Tugujatim.id – Kasus penculikan kerap kali menimbulkan trauma terhadap korbannya karena beberapa perlakuan yang dialami selama disandera. Mulai dari diperlakukan secara kejam hingga disakiti secara fisik. Namun sebaliknya, korban penderita stockholmGejala syndrome tak merasa demikian. Mereka justru akan merasa terikat secara emosional dan bersimpati kepada pelaku penculikan. Kok bisa?

Apa Itu Stockholm Syndrome?

Stockholm syndrome adalah respons psikologis saat sedang ditawan. Penderita sindrom ini membentuk ikatan batin dengan penculiknya dan mulai bersimpati dengan mereka.

You might also like

Bentuk Sikap Awareness, Pondok Inspirasi X Ruber Academy Ajak Himsi Ikut Coaching

Bentuk Sikap Awareness, Pondok Inspirasi X Ruber Academy Ajak Himsi Ikut Coaching

2 October 2023
Kemenkominfo Sediakan 300 Beasiswa Program Degree Bidang Digital Industri di Jatim

Kemenkominfo Sediakan 300 Beasiswa Program Degree Bidang Digital Industri di Jatim

2 October 2023

Banyak profesional medis menganggap perasaan positif yang dirasakan korban terhadap pelakunya sebagai respons psikologis–atau biasa disebut mekanisme koping– yang mereka gunakan untuk bertahan hidup dari trauma berlebihan dan ketakutan akibat penculikan.

Dikutip dari Alo Dokter, kondisi ini tidak hanya berlaku pada situasi penculikan, tapi bisa terjadi pada situasi tertentu, yaitu pelecehan anak, pelecehan antar pelatih-atlet, pelecehan di dalam hubungan (hubungan abusive), dan perdagangan seks.

Awal Penamaan Istilah

Sebelum membahas penyebabnya, mari telurusi lebih dalam mengapa gangguan psikologi ini dinamakan demikian. Dilansir dari Cleveland Clinic, hal ini bermula dari insiden perampokan bank dan penyekapan sandera yang terjadi di Kota Stockholm, Swedia, pada 1973.

Selama 6 hari penyekapan, banyak pegawai bank yang bersimpati kepada para perampok bank. Setelah mereka diselamatkan, beberapa dari pegawai bank menolak untuk bersaksi di pengadilan. Bahkan, mereka menggalang dana untuk membela para perampok. Dari kejadian itu, kriminologi dan psikiater yang menangani kasus itu menyebut keadaan ini dengan istilah “Stockholm Syndrome”.

Apa Penyebabnya?

Sampai saat ini, peneliti belum menemukan mengapa beberapa sandera mengalami stockholm syndrome, sedangkan yang lainnya tidak. Satu teori menyatakan, ini adalah teknik yang diturunkan dari nenek moyang.

Pada masa peradaban awal, manusia di zaman itu selalu berisiko ditangkap atau dibunuh oleh kelompok sosial lain. Ikatan yang dibangun dengan penculik ini meningkatkan harapan untuk bertahan hidup. Beberapa psikiater evolusi percaya bahwa teknik dari nenek moyang ini pada dasarnya adalah sifat alami manusia.

Teori lain menyebutkan bahwa situasi dari sandera atau korban pelecehan sangat emosional. Orang-orang menyesuaikan perasaan mereka dan mulai berbelas kasih pada pelaku ketika menunjukkan kebaikan dari waktu ke waktu.

Selain itu, dengan bekerja sama dan tidak melawan pelaku, korban dapat mengamankan keselamatannya sendiri. Ketika tidak disakiti pelakunya, korban mungkin akan merasa bersyukur dan bahkan memandang pelakunya manusiawi.

Apa saja Gejalanya?

Dilansir dari berbagai sumber, korban yang mengidap sindrom ini pada umumnya akan memiliki gejala signifikan. Tapi, beberapa gejala juga mirip dengan penyakit mental lain yaitu post-traumatic stress disorder (PTSD), di antaranya:

1. Perasaan positif terhadap para penculik atau pelaku kekerasan.
2. Bersimpati dengan keyakinan dan perilaku penculik.
3. Berprasangka negatif pada polisi atau figur otoritas lainnya.
4. Sering memikirkan masa-masa saat disandera.
5. Selalu mendukung apa yang dilakukan pelaku.
6. Merasa tidak bisa memercayai siapa pun.
7. Selalu curiga.
8. Mudah marah dan tersinggung.
9. Gelisah.
10. Cemas.
11. Tidak dapat bersantai dan menikmati hal-hal yang sebelumnya dinikmati.
12. Kesulitan berkonsentrasi.
13. Merasa seperti tidak berada dalam kenyataan.

Cara Pengobatan

Tidak ada standar untuk penanganan stockholm syndrome. Namun, untuk perawatan gejala PTSD, pengobatannya akan melibatkan psikiater dan konseling psikologi seperti terapi dengan berbincang dan meresepkan obat-obatan antiansietas untuk meredakan kecemasan.

Penderita nantinya juga akan diminta menjalani serangkaian terapi untuk mengatasi trauma. Pada akhirnya, tujuan dari terapi ini akan membantu korban untuk memahami pengalaman dan rasa simpati pada pelaku hanyalah sebatas perjuangan untuk bertahan hidup. Penderita akan didorong untuk belajar dari masa lalu dan terus melangkah maju demi masa depan.

 

 

—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim , 
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim

 

 

Tags: Gejala Stockholm SyndromeIkatan emosional penculik dan sanderaKasus penculikanPenanganan Stockholm SyndromePengertian Stockholm SyndromePenyebab Stockholm SyndromeSindrom korban penculikanStockholm SyndromeStockholm Syndrome adalah
Dwi Lindawati

Dwi Lindawati

Related Stories

Bentuk Sikap Awareness, Pondok Inspirasi X Ruber Academy Ajak Himsi Ikut Coaching

Bentuk Sikap Awareness, Pondok Inspirasi X Ruber Academy Ajak Himsi Ikut Coaching

by Lizya Kristanti
2 October 2023
0

JAKARTA, Tugujatim.id - Sikap awareness terhadap diri sendiri maupun orang lain sangat penting dibutuhkan dalam organisasi. Salah satu cara yang...

Kemenkominfo Sediakan 300 Beasiswa Program Degree Bidang Digital Industri di Jatim

Kemenkominfo Sediakan 300 Beasiswa Program Degree Bidang Digital Industri di Jatim

by Lizya Kristanti
2 October 2023
0

SURABAYA, Tugujatim.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) membuka 300 beasiswa tentang digital industri. Hal itu dilakukan guna mengembangkan potensi...

unair tugu jatim

Akademisi Unair Surabaya Ungkap Makna di Balik Kesakralan Pancasila

by Lizya Kristanti
1 October 2023
0

SURABAYA, Tugujatim.id - 1 Oktober menjadi momen pengingat sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Berawal dari 1965, enam jenderal dan satu perwira...

Siswa SMAN 8 Malang.

Peringati Maulid Nabi, Tiga Siswa SMAN 8 Malang Mendadak Jadi Pendakwah

by Dwi Lindawati
30 September 2023
0

MALANG, Tugujatim.id - SMAN 8 Malang memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H dengan cara yang tidak biasa pada Jumat...

Next Post
Polres Pasuruan Kota. (Foto: Laoh Mahfud/Tugu Jatim)

Minimalisasi Kasus Kekerasan Anak, Polres Pasuruan Kota Bentuk Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak

Berita Populer

  • Pemandu Wisata Asal Jember Meninggal Saat Antar Turis Prancis ke Bukit Kingkong Bromo

    Pemandu Wisata Asal Jember Meninggal Saat Antar Turis Prancis ke Bukit Kingkong Bromo

    638 shares
    Share 255 Tweet 160
  • Diskusi Film di Unim Mojokerto, Penulis Novel Hati Suhita Cerita Perjodohan Hingga Konflik Perempuan

    652 shares
    Share 261 Tweet 163
  • Ketua Yayasan Yadika Bangil Jadi Tersangka Korupsi Sewa Aset Plaza Bangil Pasuruan

    611 shares
    Share 244 Tweet 153
  • Yuk Ikutan Lomba Desain Seragam Batik CHATour Travel dan Dapatkan iPhone

    611 shares
    Share 244 Tweet 153
  • Tasyakuran HUT ke-23 Serikat Pekerja PT Pegadaian Angkat Tema Disruption Agility

    610 shares
    Share 244 Tweet 153
  • Gen-B Kota Mojokerto Siap Sambut Piala Soeratin 2023

    605 shares
    Share 242 Tweet 151
  • Diduga gara-gara Rokok, Anak Bacok Bapak Kandung hingga Tewas di Purwosari Pasuruan

    604 shares
    Share 242 Tweet 151
  • 5 Rekomendasi Gunung di Jawa Tengah yang Cocok Untuk Pendaki Pemula

    603 shares
    Share 241 Tweet 151
  • Perkuat Kekompakan Civitas Akademika, Unim Mojokerto Gelar Employee Gathering

    600 shares
    Share 240 Tweet 150
  • Fakta Baru Dugaan Penimbunan Solar di Pasuruan, Dua Saksi Sopir Truk Ngaku Beri “Pelicin” ke Petugas SPBU

    599 shares
    Share 240 Tweet 150
Tugujatim.id

Merawat Jawa Timur

  • Info Kerjasama
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Form Pengaduan
  • Pedoman Media Siber

© 2023 Tugu Jatim ID - Merawat Jawa Timur.

No Result
View All Result
  • Home
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Wisata
  • Budaya
  • Entertainment
  • Pilihan Redaksi
  • Olahraga
  • Tugu TV

© 2023 Tugu Jatim ID - Merawat Jawa Timur.