MALANG, Tugujatim.id – Jurusan Psikologi adalah salah satu bidang keilmuan yang mempelajari tentang manusia. Tak sebatas pada perilakunya saja, melainkan mempelajari jiwa yang mempengaruhi tindakan tersebut. Misalnya pada konteks sosial, seperti mempelajari bagaimana manusia berinteraksi dengan lingkungannya, atau dalam konteks industri mempelajari bagaimana seseorang berperilaku terkait dengan posisinya di sebuah perusahaan.
Semua hal itu terdapat di dalam Fakultas Psikologi Universitas Negeri Malang (UM). Dalam perjalanannya sepanjang 10 tahun berdiri sebagai fakultas, ada dua kurikulum yang dijalankan di sana.
Menurut Wakil Dekan 1 Fakultas Psikologi UM, Dr Nur Eva SPsi MPsi mengatakan bahwa kurikulum pada program studi S-1 Psikologi UM, ada dua kurikulum yang dijalankan.
Pertama, kurikulum berdasarkan Asosiasi Pendidikan Psikologi Pendidikan Tinggi Psikologi Indonesia (AP2TPI). AP2TPI sendiri merupakan organisasi di bawah himpunan sarjana psikologi Indonesia yang merupakan salah satu organisasi yang mengeluarkan panduan terhadap kurikulum sarjana psikologi.
“Kurikulum di fakultas psikologi, khususnya program studi S-1 psikologi, ada kurikulum berdasarkan AP2TPI, jadi itu merupakan organisasi di bawah himpunan sarjana psikologi Indonesia yang menjadi salah satu yang mengeluarkan panduan terhadap kurikulum sarjana psikologi,” jelas Nur Eva, kepada tugujatim.id, pada Jumat (19/05/23).
Sehingga kurikulum yang telah dijalankan itu telah sesuai dengan standart nasional. Dapat diartikan Fakultas Psikologi UM kesetaraanya sama dengan kampus negeri yang lain di Indonesia.
“Jadi artinya kurikulum S-1 Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Negeri Malang ini sebenarnya secara nasional tidak berbeda dengan misalnya UB kalau ada di Malang ya kemudian yang terdekat lagi Universitas Airlangga kemudian UGM dan seterusnya, jadi kita ada kurikulum nasional yang dikeluarkan oleh AP2TPI,” tambahnya.
Kemudian yang kedua, kurikulum yang didasarkan dari visi misi UM yakni life, based learning. Kurikulum ini menyiapkan mahasiswa agar siap berkontribusi di dalam kehidupan masyarakat, jadi mempunyai kompetensi-kompetensi terutama di era revolusi industri ini.
Dengan adanya kurikulum yang didasarkan dari pihak universitas, nantinya akan menyiapkan generasi baru yang siap berkompetisi dan juga berkompeten terhadap kebutuhan di era revolusi industri digital ini.
“Ada generasi baru kan yang lahir pada era generasi digital, nah ini membutuhkan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan revolusi industri ini dan itu disiapkan oleh Universitas Negeri Malang termasuk di fakultas psikologi. Jadi dua kombinasi inilah yang mewarnai kurikulum S-1 Program Studi Psikologi,” beber Dr Nur Eva.
Keunggulan
Dari kurikulum yang telah dijalankan itu, tentunya mampu menghasilkan beragam keunggulan, baik di mata nasional maupun di mata internasional. Secara keseluruhan, proses pembelajaran di Fakultas Psikologi UM Malang mampu mengakomodasi program yang digalakkan oleh pemerintah pusat, yakni Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
“Hal itu juga kita akomodasi secara nasional. Berarti dari kementerian dari himpunan psikologi itu ya hampir sama lah ya. Yang membedakan justru life based learningnya, yang membekali mahasiswa untuk siap masuk di era teknologi ini,” jelasnya.
Sistem Informasi Pengolah Pembelajaran (Sipejar) UM yang dilaksanakan pada era pandemi Covid-19 silam nampaknya juga mendapat respons yang positif, hingga mendapat apresiasi yang cukup baik di tingkat nasional.
“Jadi kita memang ada sistem pembelajaran Sipejar yang kita dinilai secara nasional ketika pandemi tahun 2021, itu kita menjadi peringkat tiga nasional. Nah itu jadi proses pembelajaran online-nya ini dengan sistem pembelajaran ini ternyata mendapatkan apresiasi di tingkat nasional,” tambahnya.
“Proses pembelajaran mendapatkan peringkat tiga setelah nomor satu kalau nggak salah UI, UGM, terus UM,” tambah Nur Eva.
Dengan melihat hasil itu, menurut pihak Fakultas Psikologi UM, proses pembelajaran untuk menyiapkan generasi di era serba teknologi ini dinilai siap dan kompeten. “Artinya kesiapan teknologi dan pembelajaran di UM ini sesuai dengan rencana atau keinginan untuk menyiapkan generasi di dalam era teknologi ini,” jelasnya.
Keunggulan lainnya yakni ter-update-nya beberapa mata kuliah yang disesuaikan dengan kebutuhan di era revolusi industri saat ini.
“Pembelajarannya juga sudah tercover, beberapa mata kuliah juga, walaupun judulnya itu misalnya terkait dengan kesehatan mental atau terkait dengan psikologi pembelajaran namun muatan di dalamnya sudah kita update agar sesuai dengan kebutuhan tadi di era revolusi industri in,” ungkap Nur Eva.
“Termasuk skripsi-skripsi sudah mengarah ke misalnya bagaimana tentang addiction pada game, jadi kecanduan game itu problemnya apa, solusinya bagaimana itu sudah banyak dikaji juga,” tambahnya.
Selain itu, kenggulan lain di Fakultas Psikologi UM adalah panduan buku ajar yang semakin banyak untuk mahasiswa dalam proses menyelesaikan tugas akhir atau skripsi.
“Kemudian dalam menyelesaikan tugas akhir atau skripsi. Skripsi itu kan karya ilmiah yang diawali dengan penelitian dan dibimbing oleh dosen kemudian buku ajarnya juga banyak yang versi PDF, kemudian semakin banyak dipandu oleh Universitas Negeri Malang dengan keinginannya mengembangkan teknologi pembelajaran nah ini semakin banyak media-media yang di support didanai oleh UM agar menyesuaikan dengan teknologi yang berkembang,” ujarnya.
Kemudian keunggulan berikutnya yakni, jika biasanya pengabdian kepada masyarakat lebih sering dilakukan oleh para dosen, mahasiswa di Fakultas Psikologi UM juga diajak untuk bisa memberikan sumbangsihnya bagi masyarakat.
“Jadi pengabdian masyarakat tidak hanya dosen, kan mahasiswa juga membantu masyarakat menyelesaikan problem-program kesehatan mental. Jadi sekarang semakin berfokus karena tadi bahwa UM punya kekhasan sendiri life based learning dan diinovasi pembelajarannya ada tagline In Learning Invasion, nah ini juga menjadi acuan diproses pembelajaran dan tampak di dalam kurikulum yang disusun oleh Fakultas Psikologi UM,” tambah Nur Eva.
Prestasi
Sementara untuk prestasi mahasiswa Fakultas Psikologi UM yang telah diraih terbagi menjadi dua bagian, yakni prestasi akademik dan prestasi non akademik.
Untuk prestasi akademik, Nur Eva mencontohkan, seperti publikasi karya ilmiah mahasiswa yang menulis artikel kemudian dipresentasikan di dalam seminar nasional ataupun di seminar internasional. Banyak mahasiswa psikologi UM yang mendapat beragam penghargaan.
“Ada mahasiswa meneliti, menulis artikelnya, presentasi gitu di seminar nasional dan juga di seminar internasional, di Indonesia maupun di luar negeri. Jadi kita pernah seminar internasional di Malaysia dan mahasiswa mendapatkan sertifikat gold, dapat platinum, dan sebagainya,” cerita Nur Eva.
“Demikian kita punya artikel yang di level nasional itu sampai sinta 2, jadi di Indonesia itu jurnal nasional yang bagus itu ada akreditasinya, akreditasinya itu ada level sinta 1 itu yang tertinggi mahasiswa kita bisa menulis sampai sinta 2. Padahal biasanya tugas dosen yang harus menulis sampai tingkatan jurnal sinta 2 tapi ternyata mahasiswanya mampu,” ujarnya.
Demikian juga kegiatan-kegiatan di kementerian. “Jadikan kompetisi itu ada juga secara nasional yang diselenggarakan oleh kementerian. Seperti misalnya PKM atau Program Kreatifitas Mahasiswa di tahun 2021, Psikologi UM mendapatkan medali emas, Kemudian tahun PKM 2022 mendapat medali perak,” ujarnya.
“Jadi setiap tahun pasti ada kompetisi di tingkat nasional. Kita juga alhamdulillah bisa meraih prestasi, baik emas kemudian perak,” imbuhnya.
Selain itu, Fakultas Psikologi UM juga telah mengirim mahasiswanya ke luar negeri melalui program pertukaran pelajar yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan. Semuanya melalui seleksi secara nasional.
“Kemudian ada pertukaran pelajar internasional itu juga diselenggarakan oleh kementerian. Nah kita di tahun 2022 itu kirim ke Taiwan satu orang. Di tahun ini kirim dua mahasiswa. Satu ke Inggris dan satunya Malaysia,” kata Nur Eva.
Kemudian untuk di prestasi di sektor non akademik, mahasiswa Psikologi UM juga tak kalah hebatnya. Seperti di sektor olahraga, beebrapa mahasiswa banyak yang meraih penghargaan baik tingkat nasional maupun internasional.
Selain di olahraga, ada juga prestasi non akademik di sektor kewirausahaan. Di sektor ini ada salah saorang mahasiswa Psikologi UM yang mendapat pendanaan wirausaha dari Min Uno Foundation, dengan brand produknya “Lupa Lelah”.
“Misalnya salah satu kemarin itu pernah mendapatkan pembiayaan dari Min Uno Foundation. Min Uno memberikan bantuan untuk kewirausahaan yang dikompetisikan secara nasional, dan ada mahasiswa kita yang mendapat itu, ada mahasiswa kita yang mendapat pembiayaan itu, namanya Lupa Lelah, yang kini brand tersebut sudah memiliki lebih dari empat cabang,” cerita Nur Eva.
Masih kata Nur Eva, Fakultas Psikologi UM juga memiliki prestasi lainnya, yakni fakultas yang paling banyak peminat nomor enam secara nasional, baik perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta.
“Untuk seleksi nasional jalur SNBT itu peminat nasional terbanyak di UM. Kalau nasional kita terbanyak nomor enam, baik kampus swasta maupun negeri,” tutup Nur Eva.